Pandemi, Perusahaan Pembuat Vaksin Covid-19 seperti Pfizer Diperkirakan Raup Untung Hingga Ratusan Triliun

- 14 Agustus 2021, 12:30 WIB
Vaksin Covid-19 yang dibuat oleh perusahaan Pfizer bersama mitranya BioNTech dan Moderna
Vaksin Covid-19 yang dibuat oleh perusahaan Pfizer bersama mitranya BioNTech dan Moderna /www.pymnts.com

Penjualan tersebut mencakup pasokan dua dosis awal vaksin dalam potensi booster untuk negara-negara kaya.

Ke depan, para analis memperkirakan pendapatan lebih dari $6,6 miliar (Rp92,4 triliun) untuk proyek Pfizer/BioNTech dan $7,6 miliar (Rp106,4 triliun) untuk Moderna pada tahun 2023.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna Belum Digunakan di Indonesia, Berikut Alasan Pemerintah RI

Para peneliti pasar menyebutkan perusahaan itu pada akhirnya akan meraup pasar tahunan menetap di sekitar $5 miliar (Rp70 triliun) atau lebih tinggi, dengan asumsi ada pembuatan obat tambahan.

Sementara itu, para pembuat vaksin mengatakan bahwa bukti adanya peningkatan tingkat antibodi pada orang yang divaksinasi setelah enam bulan dan penurunan tingkat infeksi pada negara-negara yang terkena varian delta setelah mendapat vaksin booster.

Atas pembuktian tersebut tentunya akan semakin banyak negara yang membutuhkan booster vaksin yang pastinya akan menaikkan keuntungan untuk perusahaan yang semakin besar.

Baca Juga: Temuan Israel, Efektivitas Vaksin Pfizer Menurun untuk Cegah Covid-19, Diperparah Munculnya Varian Delta

"Kami tidak tahu seperti apa kekuatan pasar nantinya. Kita akan melihat populasi apa yang berisiko, nilai apa yang kita ciptakan, dan berapa jumlah produk yang diperlukan. Pastinya itu pada akhirnya akan berdampak pada harga,” kata Presiden Moderna Stephen Hoge dalam sebuah wawancara.

Sementara Pfizer menolak berkomentar atas kabar tersebut, namun para eksekutif mengatakan mereka yakin dosis ketiga akan diperlukan 6 hingga 8 bulan setelah vaksinasi.***

 

Halaman:

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah