Dalam satu periode tersebut pelaku usaha bisa membaginya lagi ke dalam periode pendek seperti minggu atau bulan.
Dari sana pelaku usaha dapat melakukan perhitungan biaya yang akan dikeluarkan sehingga perkiraan besaran biaya untuk memenuhi kebutuhan sudah bisa direncanakan.
Misalnya, biaya modal untuk pengembangan usaha, produk yang dijual, target penjualan produk, strategi pemasaran, keuangan untuk cadangan kas, sampai menghitung apakah setiap penjualan menghasilkan keuntungan.
Baca Juga: Para Calon Pengusaha, Jangan Remehkan Beberapa Hal Ini Saat Akan Memulai Bisnis!
- Membuat Buku Catatan Keuangan
Pada dasarnya sebuah usaha tidak cukup dikelola berdasarkan sebuah ingatan saja, jika hanya mengandalkan hal ini maka besar kemungkinan usaha yang digeluti akan mengalami kegagalan.
Cara membuat buku catatan keuangan usaha ialah dengan membuat buku kas yang mencatat keluar masuknya uang setiap hari.
Selain itu, pelaku usaha juga harus mencatat saldo utang piutang dan juga beberapa modal yang digunakan.
Baca Juga: Inovatif! Peternak Kambing dan Domba di Daerah Perluas Pangsa Pasar Lewat Bisnis Aqiqah
- Memisahkan Keuangan Pribadi dan Keuangan Bisnis
Memisahkan keuangan pribadi dan bisnis juga menggambarkan usaha yang sedang dijalankan mampu terlihat profesional.
Untuk mempermudah pemisahan ini, pelaku usaha bisa membuka dua rekening khusus guna memisahkan dana pribadi dan dana bisnis.