Network
Meningkatnya permintaan dalam negeri juga tidak lepas dari faktor kepercayaan masyarakat terhadap produk-produk dalam negeri yang semakin berkualitas.
Baca Juga: 10 SMK Terbaik di Jawa Timur Berdasarkan Daftar 1000 Sekolah Unggulan di Indonesia Versi LTMPT
Selain hal tersebut, kebijakan dari BI yang tidak meningkatkan atau menahan suku bunga di angka 5,75 persen, menjadi sentimen tersendiri dari menguatnya rupiah.
Sementara dari faktor eksternal, kolapsnya tiga bank AS menjadi faktor utama eksternal yang mempengaruhi penguatan rupiah.
Tiga bank yang diaksud adalah, Silicon Valley Bank, Silvergate Bank, dan Signature Bank, kolapsnya tiga bank tersebut membuat The Fed mengundurkan niat untuk pengetatan kebijakan Moneter.
Sehingga mengakibatkan inflasi terhadap nilai tukar dolar AS, dan tentunya berimbas terhadap kurs penukaran terhadap semua mata uang di dunia.
Baca Juga: ALL ENGLAND 2023: Rekap Pertandingan Babak 16 Besar Kamis, 16 Maret 2023, 3 Wakil Indonesia Tumbang
Revandra Aritama tim analisis ICDX dalam wawancaranya melalui Antara News, mengungkapkan BI menargetkan sebelum penutupan perdagangan kurs rupiah bisa meningkat ke Rp15.300 per dolar AS.
Dengan meningkatnya permintaan pasar baik dari segi domestik maupun ekspor, tentunya target tersebut bukanlah hal yang mustahil dalam peningkatan kurs rupiah.
Tentunya peningkatan permintaan pasar tersebut dipengaruhi oleh kepercayaan terhadap produk-produk dalam negeri.
