Network
KABAR WONOSOBO - Bencana longsor yang terjadi di daerah Gununglurah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas pada Desember lalu menyebabkan infrastruktur kelistrikan yakni Tower 50 SUTT 150 kV Kalibakal–Bumiayu 1 dan 2 terdampak.
Merespon kondisi tersebut, PLN gerak cepat menerjunkan Tim Emergency Restoration System (ERS) guna melakukan pengamanan untuk merecovery system kelistrikan pada SUTT Kalibakal–Bumiayu.
“SUTT Kalibakal – Bumiayu berada pada system jalur backbone tengah Pulau Jawa yang mensuplai listrik di Gardu Induk Bumiayu. Recovery dilakukan melalui pengamanan temporer pada tower eksisting dan pendirian tower emergency secara cepat dan tepat untuk meminimalkan dampak kelistrikan,” kata General Manager Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah, Tejo Wihardiyono saat meninjau lokasi tower terdampak.
Baca Juga: Tarif Listrik Tidak Naik, PLN Pastikan Pasokan Andal Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Pengamanan temporer pada tower eksisting tersebut dilakukan untuk memperkuat pondasi tower T.50 eksisting, antara lain dengan mengisi tanah di sekitar kaki tower yang terbawa longsor, memasang cerucuk bambu hingga penambahan skur penguat tower.
Sementara itu, untuk mengoperasikan kembali jalur SUTT 150 kV Kalibakal–Bumiayu, tim PLN mendirikan tower emergency TE 01 dan TE 02 secara parallel. Seluruh tim mengerahkan performa terbaiknya mulai dari proses mobilisasi material tower emergency dari Bandung menuju lokasi tower terdampak, pemindahan konduktor dari tower eksisting ke tower emergency, hingga pemberian tegangan pertama yang menandai beroperasinya kembali SUTT Kalibakal–Bumiayu.
Seluruh proses tersebut berhasil diselesaikan dalam waktu 7 hari dengan menerjunkan lebih dari 60 personel gabungan.
