Bicara Femisnisme Lewat Buku, Kalis Mardiasih Mendebat Hubungan Jilbab dan Kesalihan Perempuan

- 27 Februari 2021, 11:59 WIB
Kolase tangkapan layar sampul buku Kalis Mardiasih, Muslimah yang Diperdebatkan (terbit 2019)
Kolase tangkapan layar sampul buku Kalis Mardiasih, Muslimah yang Diperdebatkan (terbit 2019) /Instagram/ @kalis.mardiasih

KABAR WONOSOBO - Belakangan ini isu Feminisme sering mencuat dimedia sosial dan pemberitaan media. Meningkatnya kasus kekerasan terhadap perempuan juga diimbangi naiknya suara perempuan untuk mendukung dan melindungi sesamanya.

Salah satunya, Kalis Mardiasih, seorang penulis asal Blora aktif menyuarakan isu feminisme lewat tulisan-tulisan renyahnya. Selain aktif menulis di blog, Kalis berhasil menulis satu buah buku dengan judul ‘Muslimah yang Diperdebatkan’.

Usai diluncurkan, buku Muslimah yang Diperdebatkan sukses menyedot perhatian pembaca. Bahkan belum genap satu tahun buku yang dicetak pertama kali pada april 2019 itu kini sudah beberapa kali dicetak ulang.

Baca Juga: 5 Judul Buku Best Seller yang Diangkat ke Film, Salah Satunya Jadi Film Terlaris Kedua Sepanjang Masa

Dalam buku terbitan Mojok tersebut Kalis menyampaikan opini dan kondisi perempuan dengan paripurna. Sebanyak 26 judul tulisan berhasil menggambarkan isu perempuan mulai dari tren “Perempuan Hijrah dan Hijab” sampai dengan isu RUU PKS yang saat itu sedang ramai dibicarakan.

Ditaburi dengan kalimat sentilan yang asyik, Kalis Mardiasih mampu meramu kata demi kata menjadi pesan yang dapat diterima para pembaca dengan lapang dada. Bahkan lewat buku dengan tebal 184 halaman itu, Kalis dengan gamblang menyampaikan betapa perempuan dewasa ini dengan mudah memberikan justifikasi yang justru melemahkan perempuan lain.

Kalis Mardiasih juga lantang membahas pandangan yang dirasa keliru tentang hubungan jilbab dengan kesalihan seorang perempuan. Tulisan kalis mengajak para pembaca untuk menjadi pribadi yang lebih terbuka dan berfikir lebih luas.

Baca Juga: Buku Irfan Afifi Saya, Jawa, dan Islam Terlahir Hasil dari Proses Lelaku Mengenali Diri dan Sejarah

Dalam satu bahasan, Kalis Mardiasih menulis alasan kuat kenapa RUU PKS harus disahkan dan juga keterlibatan laki-laki didalamnya. Selain itu, perempuan yang aktif bermain Twitter tersebut menuliskan bahwa buku yang ia ciptakan merupakan dukungan kepada suara perempuan.

Apalagi ketika ada wacana atau isu tentang perempuan seringkali gagal didengar. Menurutnya, belakangan ini hukum halal-haram selalu dijatuhkan lebih awal dibanding aspirasi dan pengalaman perempuan.

Buku terbitan Mojok ini berhasil menyampaikan pesan kesetaraan gender dan menghilangkan stigma deskriminasi gender. Perempuan berhasil digambarkan dengan kepribadian yang mandiri dan berani.

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x