KABAR WONOSOBO - Bagi sebagian masyarakat saat ini, santet dianggap sesuatu yang buruk. Santet dipahami sebagai ritual untuk melakukan hal jahat pada seseorang yang tidak disukai.
Tidak jarang di Indonesia terjadi kasus tuduhan pada seseorang dianggap sebagai dukun santet yang berakhir dengan main hakim.
Pada November 2019 lalu, seorang warga di Lumajang dibunuh karena isu tuduhan sebagai dukun santet. Padahal isu tersebut tidak dapat dibuktikan kebenarannya.
Baca Juga: Pahami Gejala Stroke lewat Metode FAST Alias Face Arm Speech Time
Penelitian tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada menunjukkan santet bukanlah sesuatu yang buruk di masa lalu. Penelitian menunjukkan bukti-bukti bahwa santet memiliki nilai positif atau baik.
Penelitian ini dilakukan dengan bimbingan Dr. Agung Wicaksono, MA (Dosen Antropologi Budaya UGM) dengan didasari fenomena beragamnya persepsi masyarakat mengenai santet.
Tim peneliti yang beranggotakan Izza (Arkeologi 2019), Derry (Bahasa dan Sastra Indonesia 2019), Ana (Arkeologi 2019), Syibly (Psikologi 2018), dan Fadli (Sastra Jawa 2018) melakukan penelitian terkait bagaimana santet dipahami di masyarakat dan bagaimana pemahaman tersebut berubah dari sesuatu yang memiliki nilai positif menuju hal yang sepenuhnya negatif.
Baca Juga: Ketahui Apa Itu Nikah Siri dan Dampak Buruknya bagi Perempuan
Izza mengatakan, pemahaman masyarakat Indonesia secara umum hanya simpang siur tanpa ada bukti valid. Minimnya pengetahuan tanpa bukti valid, akan membentuk beragam persepsi masyarakat.