PKMS Unsiq Latih Teknik Pertanian Urban Farming di Mlipak Wonosobo

- 3 Oktober 2022, 16:15 WIB
Perwakilan Tim Hibah (Rina Mahmudati, Unsiq) menyerahkan bantuan Set Urban Farming kepada Ketua Kelompok Remaja (Khoiruz Zad) Kelurahan Mlipak Kabupaten Wonosobo 28 Agustus 2022
Perwakilan Tim Hibah (Rina Mahmudati, Unsiq) menyerahkan bantuan Set Urban Farming kepada Ketua Kelompok Remaja (Khoiruz Zad) Kelurahan Mlipak Kabupaten Wonosobo 28 Agustus 2022 /Tim PKMS Unsiq

KABAR WONOSOBO – Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) Unsiq memberikan pelatihan teknik pertanian perkotaan atau urban Farming yang meliputi Vertikultur, Akuaponik, dan Hidroponik untuk Kelompok Remaja Kelurahan Mlipak Kabupaten Wonosobo, pada Minggu 28 Agustus 2022.

PKMS itu menjadi bagian dari skema Tim Hibah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

Diungkapkan salah satu anggota tim PKMS Unsiq, Rina Mahmudati, M.Pd, tim juga memberikan bantuan Teknologi Tepat Guna (TTG) untuk membantu meningkatkan produktifitas Kelompok Remaja Mlipak. Kegiatan juga diisi oleh 4 narasumber anggota tim PKMS Unsiq yaitu Rina Mahmudati, M.Pd, M Furqon Hakim, S.T., M.T, Akhmad Zaed, A.Md, dan Suroso, S.H. M.M.

Baca Juga: Ini Pesan Menteri Sandiaga Uno di Wisuda UNSIQ yang Ingatkan Potensi Wisata Religi Wonosobo

“Adapun alat yang diberikan adalah set alat urban farming dan starter kit hidroponik. Instalasi urban farming berdimensi 80cm x 55cm x 85 cm menggunakan pipa 2 dim dan menerapkan sistem DFT atau Deep Flow Technique yang memiliki kelebihan ketika pompa tidak bekerja dikarenakan mati listrik, tanaman tidak cepat layu karena masih ada sisa air nutrisi yang tergenang dalam pipa,” ungkap narasumber M Furqon.

Selain itu bantuan meliputi Rangka sebanyak 6 lajur masing-masing 1 meter dan tiap lajur memiliki 10 lubang tanam dengan jarak antar lubang sepanjang 5 cm.

Sementara media tanam yang digunakan berupa rockwool dan bagian yang menghubungkan antara pipa dan rockwool adalah netpot berdiameter 7 cm,  dan dilengkapi dengan kain flanel sebagai media rambat air atau nutrisi.

“Dengan perputaran air dengan menggunakan pompa 9 watt berkapasitas 30 liter per menit. Hasil uji coba menunjukkan pertumbuhan tanaman dengan urban farming sistem DFT lebih baik dibandingkan dengan bertanam konvensional dilihat dari indikator pertambahan jumlah daun, panjang daun, lebar daun, dan tinggi batang,” imbuhnya.

Baca Juga: Disparbud bersama UIN Walisongo Semarang dan Unsiq Sepakat Kembangkan Wisata Religi Wonosobo

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x