KABAR WONOSOBO - Layaknya bulan dalam kalender masehi atau matahari, kalender Hijriah atau kalender Islam juga memiliki 12 bulan. Bulan-bulan dalam kalender Hijriah dijadikan acuan dalam beribadah oleh para penganut Agama Islam.
Meskipun memiliki kesamaan, nyatanya penghitungan waktu untuk menghitung hari dalam satu bulan dalam kalender Hijriah berbeda dengan kalender matahari, oleh karenanya, kita bisa merasakan bahwa tahun baru Islam dan bulan Ramadhan setiap tahunnya berbeda dan selalu maju.
Hal tersebut terjadi karena acuan yang digunakan untuk menetapkan waktu dalam kalender Hijriah adalah peredaran Bulan atas Bumi, sementara kalender masehi menggunakan peredaran Bumi atas Matahari.
SEJARAH KALENDER HIJRIAH
Dikutip Kabar Wonosobo dari buku Sejarah Pembentukan Kalender Hijriyah oleh Ahmad Sarwat, kalender Islam mulai dibentuk pada abad ke-7 dan diprakarsai oleh Umar bin Khattab bersama para sahabat Rasulullah yang lainnya.
Nama Hijriah dalam kalender Islam sendiri diambil dari peristiwa Hijrahnya Rasulullah SAW dan pengikutnya dari Makkah ke Madinah yang terjadi pada tahun 622 Masehi.
Karena peristiwa tersebut dianggap sebagai peristiwa penting dan bersejarah bagi kebangkitan umat Islam, maka akhirnya peristiwa tersebut ditasbihkan menjadi awal mula penetapan dan penyusunan Kalender Hijriah.
Baca Juga: Kalender Jawa April 2023: Lengkap dengan Masehi, Hijriyah, Pasaran, dan Wuku