Review Lengkap Novel Amba - Laksmi Pamuntjak

- 29 November 2023, 12:30 WIB
Review novel Amba karya Laksmi Pamuntjak.
Review novel Amba karya Laksmi Pamuntjak. /Instagram/@laksmiwriter/Laksmi Pamuntjak

Laksmi Pamunjtak memberikan kritik atas “budaya” terkait perempuan Jawa yang dituntut untuk selalu ‘dipingit’ selalu ‘manut’ sebab mitos yang mengatakan demikian. Amba adalah perempuan yang bebas. Sementara Bhisma dalam novel ini menjelma menjadi seorang dokter dengan ilmu tinggi, idealis, dan petualang.

Baca Juga: Sinopsis Perjanjian Gaib: Dibintangi Ayu Laksmi, Disutradarai Film 'Aku Tahu Kapan Kamu Mati'

Amba adalah novel setebal 500-an halaman yang tidak hanya menyajikan akhir dari kisah cinta Amba dan Bhisma yang terpisah berkat tragedi G30S PKI, tentang kerelaan Salwa yang gagal meminang Amba, serta tentang pembahasan politik, sejarah, dan sebagainya yang mengenang.

Laksmi Pamuntjak sukses merangkai kisah berdasarkan epos Mahabharata, Amba, putri dari Kasi yang dicampakkan dan seumur hidup menyimpan dendam yang meluap-luap kepada Bhisma.

Kisah masyhur itu menjelma menjadi Amba-Bhisma di tahun 1965, di tengah gempuran peristiwa paling bersejarah di Indonesia yaitu G30S PKI yang penuh gejolak, enak untuk dibaca, runut untuk diikuti, dan tetap mengingatkan bahwa negara ini menyembunyikan luka mengerikan.

Blurb Novel Amba

Baca Juga: LIVE REPORT: Miss Universe 2022 Top 16, Begini Nasib Miss Universe Indonesia 2022 Laksmi De Neefe Suardana

Tahun 2006: Amba pergi ke Pulau Buru. Ia mencari orang yang dikasihinya, yang memberinya seorang anak di luar nikah. Laki-laki itu Bhisma, dokter lulusan Leipzig, Jerman Timur, yang hilang karena ditangkap pemerintah Orde Baru dan dibuang ke Pulau Buru. Ketika kamp tahanan politik itu dibubarkan dan para tapol dipulangkan, Bhisma tetap tak kembali. Novel berlatar sejarah ini mengisahkan cinta dan hidup Amba, anak seorang guru di sebuah kota kecil di Jawa Tengah. “Aku dibesarkan di Kadipura. Aku tumbuh dalam keluarga pembaca kitab-kitab tua.” Tapi ia meninggalkan kotanya. Di Kediri ia bertemu Bhisma. Percintaan mereka terputus dengan tiba-tiba di sekitar peristiwa G30S di Yogyakarta. Dalam sebuah serbuan, Bhisma hilang selama-lamanya. Baru di Pulau Buru, Amba tahu kenapa Bhisma tak kembali.

Demikian review singkat novel Amba karya Laksmi Pamuntjak, salah satu roman sejarah yang layak untuk dibaca. Amba, Pulang, Namaku Alam, hingga Gadis Kretek adalah beberapa novel yang ditulis penulis perempuan Indonesia yang menyenggol intrik politik tahun 1960-an silam. ***

Halaman:

Editor: Khaerul Amanah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah