Media Asing Beri Kritikan Sistem Idol yang Membebani BTS

19 Juni 2022, 07:30 WIB
Media asing soroti sistem idola yang membebani BTS. /Instagram/ @bts.bighitofficial/BTS

KABAR WONOSOBO - Beberapa waktu lalu kabar mengejutkan datang dari BTS yang mengumumkan mereka hiatus dari kegiatan grup dan fokus pada solo karir masing-masing.

Kabar tersebut membuat Richard Lloyd Parry editor Asia dari media The Times terkejut dengan berita hiatus BTS dari aktivitas grup.

Richard Lloyd Parry mengingat wawancara 2018 tahun yang lalu dan berikan kritikan yang dimuat di surat kabar The Times.

Baca Juga: Makna Tato Angka 7 Diunggah J-Hope Usai BTS Putuskan Hiatus

“Kehidupan band K-pop tampak seperti formula untuk keruntuhan saraf ketika saya mewawancarai mereka di Seoul empat tahun lalu," kata Richard Lloyd Parry, seperti dilansir Kabar Wonosobo dari KBIZoom pada tanggal 18 Juni 2022.

Kesibukan yang terus menerus dilakukan, membuat para member BTS mengeluh dan tidak punya waktu untuk bertemu keluarga dan berkencan.

“Anggota BTS memiliki kehidupan yang tidak normal. Mereka bahkan mengeluh tidak punya waktu untuk bertemu keluarga, apalagi berkencan," tambahnya.

Baca Juga: Jungkook Angkat Bicara Terkait Rumor BTS akan Bubar, Minta Fans untuk Tidak Khawatir

"Saya merasa sangat kasihan pada BTS, Mereka tampak sedih daripada seksi, dan lelah daripada mencolok. Mereka adalah jutawan paling banyak bekerja yang pernah saya lihat," lanjut Richard Lloyd Parry

Richard Lloyd Parry merasa kasihan dengan BTS karena jam kerja yang panjang yang membuat mereka kelelahan dan bersedih.

Tidak hanya itu, BTS menjadi kebanggaan serta simbol Korea dan harus memikul tanggung jawab nasional dengan selalu menghadiri acara formal.

Baca Juga: HYBE Keluarkan Pernyataan Resmi Terkait Rumor Pembubaran BTS

"Mereka dianggap sebagai ekspor utama dan aset nasional yang strategis," katanya.

Ini juga menjelaskan mengapa BTS sering dipanggil ke acara-acara besar di Gedung Biru, Gedung Putih, dan Majelis Umum PBB.

Bahkan pernah muncul kontroversi saat BTS menemani mantan Presiden Moon Jae-in sebagai utusan khusus kepresidenan dan memberikan pidatonya di Majelis Umum PBB September tahun lalu dan pihak dari presiden tidak membayar biaya perjalanan tepat waktu.

Baca Juga: Leader RM Jawab Rumor Pembubaran BTS Usai Keputusan Hiatus

“Harga saham HYBE baru-baru ini mengalami penurunan tajam dan ini bukan penyesuaian sementara. Investor percaya bahwa 'susu' dari 'sapi perah' BTS telah mengering," kata Richard Lloyd Parry.

Sang editor berikan prediksi negatif tentang masa depan agensi BTS, HYBE Entertaiment yang mengatakan bahwa saham menurun akibat BTS hiatus.***

Editor: Arum Novitasari

Sumber: KBIZoom

Tags

Terkini

Terpopuler