Network
KABAR WONOSOBO - Penyanyi Kim Jong Kook akan menempuh jalur hukum pada siapapun yang melontarkan tuduhan palsu terkait penggunaan terapi hormon (HRT) steroid yang dialamatkan padanya.
Pada 18 November 2021, dia mengunggah video YouTube terkait kontroversi yang disebut tuduhan seorang YouTuber kebugaran Kanada bahwa dirinya menggunakan HRT atau terapi hormon steroid.
Kim Jong Kook memposting video dengan judul, "Hukum lebih diutamakan daripada tinju," menarik perhatian.
Baca Juga: Kim Seon Ho Mulai Kembali Aktivitas Hiburan Akan Hadir di Pembacaan Naskah Sad Tropics
Dalam video tersebut, Kim Jong Kook mengirimkan peringatan yang cukup keras dan tegas bahwa ia akan mengambil tindakan hukum terhadap siapa pun yang menyebarkan informasi palsu terkait kontroversi steroid dan hormon terapi lainnya.
Dia mengatakan selama ini diam karena menganggap bahwa sebagai seorang selebritis, berbagai komentar menjadi bagian dari dirinya.
Namun untuk kontroversi tuduhan HRT atau penggunaan terapi hormon steroid, dia menganggapnya sudah di luar batas.
Baca Juga: Kim Jong Kook Akan Lakukan 391 Tes Doping Buktikan Tidak Gunakan Steroid
"Tapi ini melewati batas dan sudah tidak terkendali bagi saya untuk hanya duduk dan menonton. Jadi dengan menggunakan media yang banyak orang tonton, saya ingin memberi tahu pemirsa saya tentang hukuman untuk mereka yang membuat rumor palsu dan memposting komentar kebencian," kata Kim Jong Kook dalam YouTubenya.
Dalam video tersebut, Kim Jong Kook mengundang pengacara Park Min Cheol, seorang pengacara yang merupakan bagian dari firma hukum Kim & Jang.
Pengacara memberikan berbagai contoh dan memberikan nasihat hukum sehubungan dengan kontroversi baru-baru ini yang melibatkan Kim Jong Kook.
Baca Juga: Kim Jong Kook Tanggapi Tuduhan YouTuber Kanada Soal Terapi Hormon Steroid
Kim Jong Kook sekali lagi menekankan bahwa dia tidak bersalah dan mengakhiri video tersebut dengan menuntut permintaan maaf yang tulus dari Greg Doucette, yang menimbulkan kecurigaan terhadapnya yang memulai seluruh kontroversi ini.***
