Network
KABAR WONOSOBO – Artis Indonesia yang telah berlayar sejak kecil, Marshanda diduga hilang baru-baru ini di wilayah California, Amerika Serikat.
Marshanda dinyatakan telah beberapa hari hilang yang diungkap oleh salah satu temannya Sheila Salsabila.
Dalam unggahannya, Sheila menjelaskan bahwa Marshanda hilang dalam kondisi episode manik, suatu kondisi umum yang kerap dialami orang dengan gangguan bipolar.
Baca Juga: Marshanda Bicara Tentang Kematian, Divonis Idap Tumor Payudara
Gangguan bipolar merupakan penyakit mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrem.
Orang yang mengalami kondisi ini kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk dalam menjalin hubungan.
Salah satu gejala yang diderita oleh gangguan bipolar yakni episode manik, kondisi seseorang yang tengah merasa bersemangat, impulsif, euforia dan penuh energi.
Baca Juga: Sambil Tahan Air Mata, Marshanda Beritahu Dirinya Mengidap Tumor Payudara
Episode manik ditandai dengan peningkatan mood dan merasa gembira yang terjadi secara tidak wajar.
Episode manik juga ditandai dengan perilaku berlebihan, pikiran yang berkelebat, mudah terdistraksi, serta dapat disertai gejala psikosis (halusinasi dan delusi).
Kondisi seperti ini dapat berlangsung selama seminggu atau lebih dimana penderitanya akan mengalami lelah mental, sedih berlebih, dan keputusasaan.
Baca Juga: 12 Hari Emmeril Kahn Hilang di Sungai Aare Swiss, Atalia Kamil: Di Mana, Ril? Sini Pulang
Kondisi psikologis yang membuat penderita mengalami euforia di luar batas ini dapat membahayakan jika tidak ditangani dengan tepat.
Orang yang mengalami gejala episode manik ini dapat kehilangan kontrol akan diri mereka sendiri.
Mereka bisa tidak tidur semalaman, atau bisa juga terlibat dalam perilaku berisiko yang membahayakan diri.
Episode Manik atau gangguan mental yang ditandai dengan diskoneksi dari kenyataan ini memerlukan perawatan yang tepat.
Hanya profesional medis terlatih yang dapat mendiagnosis gangguan ini, dan diagnosis adalah kunci perawatan yang tepat.
Dalam kebanyakan kasus, gangguan bipolar diobati dengan obat-obatan dan konseling psikologis (psikoterapi).
Baca Juga: Sebuah Pesawat Hilang di Nepal, 22 Penumpang Belum Diketahui
Pengobatan, terapi, atau pilihan perawatan lainnya dapat membantu penderita mengelola gejala dan memaksimalkan kualitas hidup.
Perawatan tersebut memang tidak mudah karena membutuhkan tenaga dan waktu yang ekstra.
Namun, untuk membantu penderita menjalani kehidupan yang lebih normal, perawatan itu pun sangat penting untuk diberikan.***
