Lirik dan Terjemahan Lagu 'The Prophecy' Taylor Swift

- 26 April 2024, 12:41 WIB
Lirik dan terjemahan lagu The Prophecy - Taylor Swift.
Lirik dan terjemahan lagu The Prophecy - Taylor Swift. /Instagram./@taylorswift/

Please
I've been on my knees
Change the prophecy
Don't want money
Just someone who wants my company
Let it once be me
Who do I have to speak to
About if they can redo
The prophecy?

Who do I have to speak to
To change the prophecy?
Hand on the throttle
Thought I caught lightning in a bottle, oh
But it's gone again
Pad around when I get home
I guess a lesser woman would've lost hope
A greater woman wouldn't beg
But I looked to the sky and said
Please

Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Lagu 'The Black Dog' Taylor Swift

Terjemahan Bahasa Indonesia:

Tekan throttle
Kupikir aku menangkap petir di dalam botol
Oh, tapi hilang lagi
Dan itu telah ditulis
Saya dikutuk seperti Hawa digigit
Oh, apakah itu hukuman?
Berbaringlah saat aku sampai di rumah
Saya kira wanita yang lebih rendah akan kehilangan harapan
Wanita yang lebih hebat tidak akan meminta-minta
Tapi saya melihat ke langit dan berkata

Silakan
Aku sudah berlutut
Ubah ramalan itu
Tidak ingin uang
Hanya seseorang yang menginginkan perusahaanku
Biarlah itu menjadi aku sekali saja
Dengan siapa aku harus bicara
Tentang apakah mereka bisa mengulanginya
Ramalan?

Kartu di atas meja
Milikku bermain seperti orang bodoh dalam dongeng, oh
Itu mulai tenggelam
Tenggelam, oh
Lambat adalah pasir hisap
Racun darah dari luka tangan yang tertusuk
Oh, tetap saja aku memimpikannya

Silakan
Aku sudah berlutut
Ubah ramalan itu
Tidak ingin uang
Hanya seseorang yang menginginkan perusahaanku
Biarlah itu menjadi aku sekali saja
Dengan siapa aku harus bicara
Tentang apakah mereka bisa mengulanginya
Ramalan?

Dan aku terdengar seperti bayi
Terasa seperti tetes terakhir pena tinta
Wanita yang lebih hebat tetap tenang
Tapi aku melolong seperti serigala di bulan
Dan saya terlihat tidak stabil
Berkumpul dengan sebuah coven di sekeliling meja penyihir
Wanita yang lebih hebat memiliki iman
Namun patung pun akan hancur jika dibiarkan menunggu
Aku sangat takut sehingga aku menentukan nasibku
Tidak ada tanda-tanda belahan jiwa
Aku hanyalah pemberat kertas
Dalam nuansa abu-abu
Menghabiskan koin terakhirku agar ada yang memberitahuku
Itu akan baik-baik saja
Ooh
Ooh
Ooh
Ooh

Silakan
Aku sudah berlutut
Ubah ramalan itu
Tidak ingin uang
Hanya seseorang yang menginginkan perusahaanku
Biarlah itu menjadi aku sekali saja
Dengan siapa aku harus bicara
Tentang apakah mereka bisa mengulanginya
Ramalan?

Halaman:

Editor: Arum Novitasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah