KABAR WONOSOBO – Banyak film Indonesia yang berkualitas mulai mendapat apresiasi, tapi sayangnya tidak semua film diapresiasi dengan baik.
Ada beberapa film yang kurang terkenal ketika tayang di Indonesia, bahkan ada yang dilarang pemutarannya di bioskop Indonesia.
Tapi, film-film produksi dalam negeri ini justru laku bukan di Indonesia dan mendapat apresiasi di negara lain.
Baca Juga: Kabar Baik! Kim Seon Ho Dipastikan Tetap Menjadi Pemain Utama Film 'Sad Tropics'
- Kucumbu Tubuh Indahku
Film ini mengangkat isu seksualitas sesama jenis LGBT yang digambarkan secara gamblang, tapi dilarang tayang di bioskop Indonesia.
Karena mengangkat isu-isu yang dianggap terlalu sensitif di Indonesia, film ini pun sempat menuai kontroversi.
Film ini menceritakan kehidupan seorang penari lengger yang sifatnya lembut dan rapuh hatinya saat berjuang memecahkan rahasia dorongan emosi dan orientasi seksualnya.
Baca Juga: Film Horor The Medium Menjadi Perwakilan Thailand Untuk Oscar 2022
Film ini berhasil memenangkan 2 dari 7 nominasi di ajang Festival film Tempo pada tahun 2018.
- Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak
Film ini menceritakan kisah seorang janda, Marlina (Marsha Timothy) yang tinggal seorang diri di puncak perbukitan sabana di Sumba.
Dia didatangi oleh tujuh orang perampok kemudian Marlina pun meracuni mereka semua hingga memenggal kepala bos perampok untuk dibawa ke polisi.
Baca Juga: Rekomendasi Lima Film Horor Terbaik Indonesia
Kisah Marlina ini disajikan dalam empat babak, yakni Perampokan, Perjalanan, Pengakuan Dosa dan Kelahiran.
Film yang disutradarai oleh Moulya Surya ini termasuk salah satu film Indonesia terbaik yang dirilis pada 2017.
Film yang tayang di Netflix ini juga berhasil memenangkan sejumlah penghargaan dari dalam maupun luar negeri.
Baca Juga: Deretan Film Mengerikan yang Disebut Bikin Dejavu dan Trauma
Film ini berhasil memenangkan 10 kategori dari 15 nominasi Festival Film Indonesia tahun 2018.
3.Turah
Film ini mengusung cerita tentang sebuah kampung di Indonesia yang masyarakatnya terisolasi selama bertahun-tahun.
Tepatnya di Kampung Tirang di Kota Tegal yang mengalami berbagai problema setelah isolasi dalam waktu yang lama.
Baca Juga: Kim Seon Ho Terancam Keluar dari 3 Proyek Film Sekaligus setelah Kontroversi Actor K Mencuat
Isi dari film “Turah” ini sangat penting untuk diketahui masyarakat Indonesia, tetapi film karya Wicaksono Wisnu Legowo ini malah tidak laku.
Padahal, film ini meraih penghargaan di Singapore International Film Festival dan penghargaan bergengsi dalam Jogja-Netpac Asian Film Festival.***