KABAR WONOSOBO - Hurricane Sandy atau Badai Sandy menerjang Karibia dan Pantai Timur Amerika Serikat pada 2012 silam atau lebih dari 10 tahun lalu.
Setelah lama berlalu, Badai Sandy yang menelan kerugian hingga USD81,9 miliar tersebut masih meninggalkan tragedi mendalam yang menjadi inspirasi untuk serial Netflix, Kaleidoscope.
Serial Kaleidoscope yang terinspirasi dari Badai Sandy menceritakan sebuah rencana rumit dan berbahaya dari sekelompok bandit yang ingin membobol lemari besi berisi obligasi senilai USD7 miliar.
Baca Juga: Sinopsis dan Daftar Pemain Kaleidoscope, Serial yang Wajib Ditonton Oleh Pecinta Serial Money Heist
Kenyataannya, Badai Sandy menelan kerugian yang lebih lebih besar, yakni USD70 miliar obligasi.
“Itu adalah penyamaran yang sempurna untuk pencurian. Jika saya melakukan pencurian, saya akan menggunakan Badai Sandy sebagai alasan saya,” ungkap kreator Kaleidoscope, Eric Garcia, dikutip Kabar Wonosobo dari Netflix Tudum.
Apa yang terjadi saat Badai Sandy?
Saat Badai Sandy menghantam kawasan Timur Laut pada Oktober 2012, angin kencang, banjir, dan hujan lebat menewaskan 44 orang di New York.
Badai tersebut juga menyebabkan kerusakan di sejumlah negara bagian di Amerika Serikat. Badai bahkan menyebabkan kerugian lebih besar di Kota Manhattan ketika sebuah lemari besi bawah tanah mengalami kebanjiran.
Lemari besi yang dimiliki oleh Depository Trust and Clearing Corp (DTCC) tersebut berisi bearer bond atau obligasi pembawa dan sertifikat saham yang nilainya mencapai USD70 miliar.
Obligasi pembawa dan Badai Sandy inilah yang menginspirasi Garcia untuk membuat cerita perampokan di serial Kaleidoscope.
Baca Juga: Ramalan Tarot Zodiak 31 Agustus 2022: Cancer, Leo, dan Virgo Ada Kebaikan Saat Badai
Diceritakan dalam Kaleidoscope bahwa para perampok memanfaatkan kondisi bencana di Manhattan untuk melancarkan aksi pencurian mereka.
Target dari para perampok ini pun bukan uang, melainkan obligasi pembawa yang bernilai miliaran dolar.
Apakah brankas di Manhattan berhasil dipulihkan?
Sebesar 99,9 persen sertifikat yang rusak akibat Badai Sandy pada 2012 silam berhasil dipulihkan.
Baca Juga: Badai Matahari Hantam Bumi Tahun Ini, Benarkah Bisa Ciptakan Kiamat Internet?
Dua minggu setelah banjir, tim pemulihan turun ke brangkas yang terletak 18 meter di bawah permukaan jalan Kota Manhattan untuk memulihkan 1,7 juta sertifikat yang terendam banjir.
Diawasi oleh tim keamanan dan audit yang tinggi, sertifikat yang ditemukan dikemas ke dalam kotak, ditempatkan di truk freezer kemudian diangkut ke Texas untuk dibekukan agar kertas tidak rusak.
Setelah dikeringkan dan disterilkan, kotak dikirim ke DTCC Jersey City di mana setiap sertifikat dan kertas dibersihkan satu per satu.
Baca Juga: Wonosobo Diterpa Badai Hujan Es Disertai Petir, Warga Diimbau untuk Berhati-hati
Proses yang melelahkan dilanjutkan dengan pencocokan oleh staf DTCC yang meliputi penyortiran dan pengarsipan setiap sertifikat terhadap inventaris lemari besi yang lengkap. ***