KABAR WONOSOBO - Memasuki episode ke 7 series live action HBO, The Last of Us semakin populer di seluruh dunia.
Kepopuleran ini membuat HBO pada akhirnya memberi lampu hijau untuk pembuatan season keduanya.
Kesuksesan series ini juga menyebar hingga ke Indonesia, salah satu alasannya adalah terlibatnya 'nama' Indonesia pada episode kedua.
Baca Juga: Detail Serial The Last of Us Episode 7 Bongkar Jati Diri Ellie
Selain disebut menjadi titik awal penyebaran wabah, beberapa aktor dan aktris asal Indonesia pun ikut dilibatkan. Salah satunya tentu saja Christine Hakim.
Sekarang, berdasarkan sebuah laporan terbaru ternyata aktor senior tersebut juga mengusulkan sutradara Joko Anwar untuk terlibat di The Last of Us season 2 mendatang.
Christine Hakim mengatakan telah mengusulkan nama Joko Anwar kepada para kreatornya, Druckmann dan Craig Mazin, agar dia diberikan kesempatan untuk menggarap salah satu episode di season mendatang.
Baca Juga: The Last of Us Episode 7, Persamaan dan Perbedaan Film dan Versi Gim
“Ibu telah sampaikan ke mereka, ‘kalau nanti misalnya ini sukses dan kemudian HBO berkenan untuk membuat season kedua untuk serialnya, so please lihat itu (Joko Anwar), sutradara Indonesia’,” kata Christine Hakim.
Lebih lanjut lagi aktris veteran yang telah berkolaborasi dengan Joko Anwar di film Perempuan Tanah Jahanam ini, bahkan menjelaskan bahwa sebenarnya harapan tersebut tidaklah mustahil.
“Karena, di season pertama ini, ada empat sutradara. Dua dari Amerika, Neil dan Craig, yang menulis cerita dan juga penggagas serial ini. Lalu ada satu sutradara perempuan dari Serbia, dan satu lagi sutradara dari Iran. Nah, kenapa tidak? Boleh dong mengusulkan [sutradara dari Indonesia],” tambah Christine.
Baca Juga: Trailer The Last of Us Episode 8: Siapakah Sosok Pria Dalam Kobaran Api di Bar?
Terlepas dari potensinya sebagai sutradara The Last of Us season 2 mendatang, di Indonesia sendiri Joko Anwar memang sudah cukup terkenal sebagai sutradara film Pengabdi Setan dan juga penggagas jagat sinema superhero Bumilangit.
Melihat pengalaman Joko yang juga sering menampilkan karyanya di festival film internasional, bisa dibilang usulan Christine pada Drukmann dan Mazin ini bukan sekadar omong kosong.***