Sejarah Kelam Jepang dengan Bom Atom Disebut Picu Pencekalan Film Oppenheimer

28 Juli 2023, 20:48 WIB
Christopher Nolan resmi rilis film tentang Oppenheimer, pencipta senjata bom atom yang digunakan Amerika Serikat untuk menghancurkan Jepang di era PD II. /Dok. Screen Rant/


KABAR WONOSOBO - Menjadi film terbaru yang ditulis dan disutradari oleh Christopher Nolan, Oppenheimer resmi rilis di Indonesia pada 19 Juli 2023 lalu. Menceritakan mengenai sosok pencipta bom atom, senjata pemusnah massal yang digunakan Amerika Serikat untuk menghancurkan dua kota Jepang yaitu Nagasaki dan Hiroshima pada Agustus 1945, yaitu Oppenheimer, film biopik ini dibintangi oleh Cillian Murphy, Emily Blunt, Matt Damon, Robert Downey Jr, Rami Malek, hingga Florence Pugh. 

Jr. Robert Oppenheimer merupakan seorang fisikawan Amerika Serikat yang terlibat dalam Manhattan Project, yaitu proyek Amerika Serikat untuk mengembangkan bom atom. Senjata mematikan tersebut digunakan oleh mereka untuk melawan musuh. Salah satu kisah bom atom paling brutal yang dilakukan oleh Amerika Serikat terjadi ketika Perang Dunia II terjadi. Amerika Serikat sendiri menciptakan senjata pemusnah massal itu ke dua kota di Jepang, yaitu Nagasaki dan Hiroshima. 

Menewaskan sekitar 200 ribu warga sipil, bom atom yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat menjadi salah satu alasan Jepang menyerah. Kendati menyerahnya Jepang memberikan keuntungan kepada beberapa negara, termasuk Indonesia saat itu. Namun, kisah akan pemusnahan massal Amerika Serikat atas Jepang di bulan Agustus 1945 menjadikan salah satu catatan sejarah yang paling kelam. Oppenheimer sendiri ikut andil sebagai pencipta dari adanya bom atom tersebut. 

Baca Juga: Benarkah Oppenheimer Kena Cekal Jepang? Alasan Kuat Biopik Nolan Tak Tayang di Negeri Sakura

Gandeng aktor populer

Oppenheimer merupakan film garapan Universal Pictures dengan Nolan sebagai sutradara, penulis naskah, sekaligus produser. Sutradara film Dunkirk hingga The Dark Knight tersebut menggarap sederet bintang populer untuk adu akting di film biopik tersebut. Berdurasi kurang lebih tiga jam, Oppenheimer memunculkan sederet bintang papan atas Hollywood untuk bergabung. Salah satunya yaitu Cillian Murphy yang sebelumnya telah muncul di lima judul film Nolan lainnya. 

Cillian Murphy mengambil peran sebagai Jr. Robert Oppenheimer, karakter utama di film yang rilis 19 Juli 2023 lalu. Bersama Cillian Murphy, Emily Blunt, Florence Pugh, Matt Damon, Robert Downey Jr, Rami Malek, hingga Gary Oldman yang perankan Presiden Truman juga muncul sebagai bintang di film Oppenheimer. 

Oppenheimer sendiri menceritakan mengenai perjalanan Oppenheimer sebagai salah satu ilmuwan yang paling berpengaruh di dunia. Oppenheimer dikenal sebagai "bapak bom atom" melalui ciptaannya, yaitu senjata pemusnah massal yang dikenal dengan bom atom tersebut. Ia sekaligus menjadi salah satu sosok nyata di balik penggunaan bom atom oleh Amerika Serikat untuk menundukkan lawan-lawan mereka di masa perang. 

Baca Juga: Berkaitan dengan Peristiwa Kelam, Oppenheimer Disebut Tak Bakal Tayang di Jepang

Sejarah kelam Jepang picu pencekalan

Salah satu sejarah kelam dari terciptanya bom atom adalah hancurnya dua kota Jepang pada Agustus 1945, yaitu Nagasaki dan Hiroshima. Hancurnya Nagasaki dan Hiroshima membuat Jepang akhirnya kalah di masa Perang Dunia II lalu. Sekaligus meninggalkan catatan kelam tak hanya bagi Amerika Serikat. Namun, juga Jepang. Hal tersebut yang diduga membuat Oppenheimer tak rilis di Jepang. 

Jepang sendiri memang memiliki sejarah panjang dengan sosok Oppenheimer mengingat tokoh tersebut yang menciptakan bom atom. Telah disinggung di atas bahwa dua kota besar di Jepang saat itu, yaitu Hiroshima dan Nagasaki, menjadi sasaran bom atom Amerika Serikat. Dengan total korban kurang lebih 200 ribu nyawa, bukan tidak mungkin bahwa Oppenheimer tak tayang di Negeri Sakura.

Nolan sebagai sutradara dari film biopik Oppenheimer sendiri telah mengungkapkan pandangan pribadinya atas sosok sang ilmuwan. "Suka atau tidak, J. Robert Oppenheimer adalah sosok nyata yang paling berpengaruh. Ia membuat dunia yang kita tempat sekarang ini menjadi lebih baik atau lebih buruk. Kisahnya harus ditunjukkan agar dipercayai," ungkap Christopher Nolan dalam sebuah wawancara di CinemaCon.

Baca Juga: Oppenheimer Tersandung Kontroversi Dugaan Pelecehan Agama Hindu

Apakah Oppenheimer menyesal menciptakan bom atom?

Tanpa Oppenheimer, bom atom mungkin tidak akan tercipta hingga sekarang. Kiprah Oppenheimer yang diangkat menjadi sebuah film biopik karya Nolan menciptakan berbagai kisah panjang, kelam maupun tidak. Salah satunya yaitu melalui kisah penghancuran Jepang oleh Amerika Serikat di masa Perang Dunia II lalu. Nolan bahkan menggambarkan Oppenheimer dari dua sisi yang berbeda di film yang ia garap. 

Nolan memberikan sebuah tayangan dengan warna hitam putih. Dilansir oleh tim redaksi Kabar Wonosobo melalui laman Screenrant, makna dari adegan tersebut rupanya berhubungan dengan penggambaran akan Oppenheimer pasca bom atom digunakan oleh Amerika Serikat dalam menundukkan musuh. Laman tersebut menyampaikan adanya penggambaran yang saling berbeda dari dunia kepada Oppenheimer melalui karya ciptaannya. 

Salah satu yang menjadi pertanyaan utama yakni apakah Oppenheimer menyesal telah menciptakan bom atom?

Baca Juga: 7 Film Tentang Perang Nuklir Seperti Oppenheimer Christopher Nolan

Dilansir oleh Kabar Wonosobo melalui laman The Washington Post, sebagai sosok yang menciptakan bom atom, Oppenheimer sendiri tidak menyesal dan justru beralasan bahwa "tak ada ribuan orang yang jadi korban karenanya." Melalui laman yang sama, Oppenheimer baru bersuara setelah Amerika Serikat menjatuhkan bom kedua di Nagasaki, selang tiga hari dari dihancurkannya Hiroshima saat itu. Perkiraan total korban tewas dalam insiden tersebut adalah sebanyak 200 ribu jiwa.

"Mr. Presiden, terasa ada darah di tangan saya," ungkap Oppenheimer kepada Presiden Harry S. Truman ketika keduanya bertemu di Gedung Putih untuk pertama kalinya pada Oktober 1945. Ungkapan tersebut pula yang membuat Truman melabeli Oppenheimer dengan sebutan "ilmuwan cengeng." Oppenheimer sendiri menyebut bahwa tindakan Amerika Serikat menjatuhkan bom kedua di Hiroshima sebagai sebuah hal yang tidak diperlukan dan tidak adil.***

Editor: Khaerul Amanah

Sumber: The Washington Post Screen Rant

Tags

Terkini

Terpopuler