Kenali Era Taisho di Jepang, Latar yang Digunakan dalam Anime Demon Slayer Kimetsu no Yaiba

- 3 November 2021, 16:34 WIB
Anime Jepang Demon Slayer gunakan era Taisho sebagai latar, dari tangkapan layar Twitter/@kimetsu_off
Anime Jepang Demon Slayer gunakan era Taisho sebagai latar, dari tangkapan layar Twitter/@kimetsu_off /Twitter @kimetsu_off

Era Taisho sebelumnya didahului oleh Era Meiji yang dimulai pada tahun 1867 dan berakhir tahun 1912.

Kemudian dilanjutkan oleh Periode Showa pada tahun 1926 hingga 1989 yang dijuluki oleh media The Japan Times sebagai “era gelombang militer”.

Era Taisho dapat dikatakan sebagai “Japan’s Jazz Age”.

Baca Juga: Link Streaming Demon Slayer Season 2 Mugen Train Arc Episode 3, Tanjiro Dijebak Enmu Sub Indo

Dalam bahasa Jepang sendiri sering disebut sebagai era “ero-guro-nansensu” atau jika diterjemahkan menjadi “erotisme, aneh, omong kosong”.

Tiga kata di atas sering digunakan untuk meringkas era kerusuhan akibat beras tahun 1918, terbentuknya Partai Komunis Jepang tahun 1922, dan gempa bumi besar di Kanto yang terjadi setelahnya.

Melalui anime Demon Slayer yang saat ini masih menayangkan musim kedua, Jepang saat itu digambarkan tengah berbaur dengan budaya Barat yang cukup kental.

 Baca Juga: Sukses di Pasaran, Demon Slayer Kimetsu no Yaiba Raup Keuntungan Besar-Besaran di Tahun 2020

Era Taisho menjadi era ketika budaya Barat menguasai kehidupan sosial masyarakat Jepang saat itu.

Beberapa kebiasaan baru seperti seni-seni modern, majalah, film, department stores, musik jazz, kafe, Marxisme, dan juga munculnya modan gaaru menjadi ciri Era Taisho yang lantas dikenal sebagai “Roaring Twenties”.

Halaman:

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Japan Times Japan Visitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah