Orang tua Syera dan Argantara memposisikan kedua anak mereka dalam posisi yang sulit.
Demi membayar hutang budi, mereka rela menikahkan anak mereka yang masih belia dan belum siap secara fisik dan mental.
Perjanjian kedua orang tua ini dinilai terlalu jahat. Tidak seharusnya perjanjian dan hutang piutang orang tua dibebankan kepada anak, apalagi sampai harus mengorbankan masa depan anak.
Baca Juga: Viral Twitter, Sinopsis 'Veronica' Diklaim Jadi Film Horor Paling Seram
Semakin tidak masuk akal ketika perjanjian tersebut dibuat oleh orang tua kedua belah pihak yang digambarkan dalam film sebagai orang kaya dan berpendidikan.
3. Berpotensi memberi dampak negatif ke generasi muda
Sebagai film yang menyasar konsumen remaja, Argantara dinilai dapat memberi dampak negatif terutama bagi generasi muda.
Akan sangat berbahaya jika penonton berusia muda berpikir bahwa pernikahan muda adalah suatu hal yang romantis setelah menonton film ini.
Baca Juga: Peringati 100 Tahun Stan Lee, Marvel Akan Rilis Film Dokumenter bagi Sang Kreator Film
Film ini dengan gamblang menggambarkan pernikahan antara dua muda-mudi yang baru berusia 16 tahun.