3 Hal yang Menjadi Kontroversi Film Argantara, Disebut Normalisasi Pernikahan Dini? 

- 4 Januari 2023, 15:18 WIB
3 Kontroversi Film Argantara, Debut Natasha Wilona dengan Aliando Syarief
3 Kontroversi Film Argantara, Debut Natasha Wilona dengan Aliando Syarief /Tangkap Layar Poster Film Argantara

KABAR WONOSOBO- Film Argantara yang tayang pada 29 Desember 2022 di bioskop Indonesia mendapatkan berbagai respon dari penonton. 

Dibintangi oleh Natasha Wilona dan Aliando Syarief, Argantara menuai banyak pro dan kontra di kalangan masyarakat. 

Argantara yang bercerita tentang perjodohan dua remaja berusia 16 tahun, yakni Syera (Natasha Wilona) dan Argantara (Aliando Syarief) dinilai menormalisasi pernikahan di usia muda. 

Baca Juga: Review Film Horor Veronica, Apakah Benar Seseram Itu?

Bahkan reviewer Cinecrib menilai bahwa Argantara merupakan film yang meromantisasi pernikahan muda. 

Berikut tiga hal yang menjadi kontroversi dari film Argantara. 

1. Romantisasi pernikahan dini

Dikisahkan bahwa Syera dan Argantara terpaksa menikah lantaran adanya masalah piutang dari keluarga Syera kepada keluarga Argantara.

Hal ini membuat keduanya terpaksa menikah di usia yang masih 16 tahun. 

Baca Juga: Disebut Film Horor Netflix Terseram, Ini Adegan Paling Menakutkan dari Film Veronica

Pasangan muda yang masih duduk di bangku SMA tersebut terpaksa harus merahasiakan pernikahannya dari pihak sekolah dan teman-teman karena tidak ingin dikeluarkan dari sekolah. 

Padahal status keduanya yang masih sebagai pelajar sejatinya belum siap mengarungi rumah tangga. 

Syera, siswi cerdas dan berprestasi terpaksa harus mengandung anak ketika dirinya sebenarnya masih ingin bersekolah. 

Baca Juga: AWAS SPOILER! Berikut Sinopsis Veronica, Film yang Diklaim Jadi Film Paling Mengerikan

Ia harus menjalani kehamilan dengan dibayang-bayangi rasa takut akan dikeluarkan dari sekolah dan menghadapi konflik rumah tangga dengan Argantara. 

Sedangkan Argantara, siswa badung yang hobi balap motor belum cukup dewasa untuk mengemban tanggung jawab sebagai suami maupun ayah. 

Film ini dinilai meromantisasi pernikahan dini sebagai proses perjalanan cinta sejati yang penuh pengorbanan.

Baca Juga: Peringati 100 Tahun Stan Lee, Marvel Akan Rilis Film Dokumenter bagi Sang Kreator Film

2. Orang Tua yang Memaksa

Orang tua Syera dan Argantara memposisikan kedua anak mereka dalam posisi yang sulit. 

Demi membayar hutang budi, mereka rela menikahkan anak mereka yang masih belia dan belum siap secara fisik dan mental. 

Perjanjian kedua orang tua ini dinilai terlalu jahat. Tidak seharusnya perjanjian dan hutang piutang orang tua dibebankan kepada anak, apalagi sampai harus mengorbankan masa depan anak. 

Baca Juga: Viral Twitter, Sinopsis 'Veronica' Diklaim Jadi Film Horor Paling Seram

Semakin tidak masuk akal ketika perjanjian tersebut dibuat oleh orang tua kedua belah pihak yang digambarkan dalam film sebagai orang kaya dan berpendidikan. 

3. Berpotensi memberi dampak negatif ke generasi muda

Sebagai film yang menyasar konsumen remaja, Argantara dinilai dapat memberi dampak negatif terutama bagi generasi muda. 

Akan sangat berbahaya jika penonton berusia muda berpikir bahwa pernikahan muda adalah suatu hal yang romantis setelah menonton film ini. 

Baca Juga: Peringati 100 Tahun Stan Lee, Marvel Akan Rilis Film Dokumenter bagi Sang Kreator Film

Film ini dengan gamblang menggambarkan pernikahan antara dua muda-mudi yang baru berusia 16 tahun.

Hal ini menyalahi aturan usia minimum pernikahan yang tertuang dalam UU Nomor 16 Tahun 219 mengenai usia minimal menikah yaitu 19 tahun baik untuk pria maupun wanita. ***

 

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: youtube Cine Crib


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah