Network
KABAR WONOSOBO – Salah satu kontestan dari pertunjukan Netflix yang terkenal ‘Physical 100’ dituduh sebagai pelaku perundungan di sekolah.
Ada korban baru tentang kekerasan di sekolah, ketika salah satu korban mengaku mereka merupakan korban dari pemeran pengganti wanita Kim Da Young.
Kim Da young membuat kesan mengagumkan pada serial hit box office global ‘Physical 100’.
Baca Juga: 5 Cara Ungkapkan Cinta pada Diri Sendiri
Seorang pengguna online anonim memposting di komunitas popular Nate Pann dan mengklaim bahwa mereka telah diintimidasi oleh Kim Da young.
Pengguna online itu mengaku berada di sekolah menengah yang sama dengan Kim Da Young dan mengaku.
“Ketika aku masih kelas satu sekolah menengah dan temanku ‘A’ berada di kelas tiga sekolah menengah. Kita hidup di dalam neraka selama satu tahun," ungkapnya, seperti dilansir Kabar Wonosobo dari Allkpop.
Baca Juga: Jual Beli Serangan, Leg 1 Barcelona VS Man United Imbang 2-2
Menurut pengguna online itu, Kim Da Young memukul dan mengambil uang dari mereka.
Korban itu mengaku "Dia akan memanggil dan mengirimi kami pesan terus menerus sampai kami mengumpulkan uang dan membawa kepadanya. Saya merasa trauma dan merasakan ketakutan hanya dengan mendengar suara telepon meskipun saya sudah berada di sekolah menengah atas”.
Akhirnya, sang korban menceritakan tentang kekerasan di sekolahnya, tetapi ada balasan. Kim Da Young menyeret korban ke ruangan karaoke, mengambil HP mereka dan menamparnya berulang kali.
Baca Juga: Rekap Play Off Leg 1 Liga Eropa Barcelona VS Manchester United Berakhir Sama Kuat
Sang korban menjelaskan, "Itu merupakan luka yang aku dan teman ku tidak bisa lupakan bahkan setelah 10 tahun. Aku tidak pernah bersimpangan, ataupun bertemu dengan nya tetapi kemudian tanganku bergetar ketika aku melihat sebuah postingan tentang dia di halaman milik Daum mengatakan dia merupakan orang yang luar biasa.”
Korban kembali menulis, "Ini sangat menyedihkan, bagaimana seorang pelaku kekerasan di sekolah muncul di sebuah serial yang dibuat oleh Netflix, yang membuat drama ‘The Glory’ tentang kekerasan di sekolah menjadi terkenal.”
