Baca Juga: 7 Film Tentang Perang Nuklir Seperti Oppenheimer Christopher Nolan
Dilansir oleh Kabar Wonosobo melalui laman The Washington Post, sebagai sosok yang menciptakan bom atom, Oppenheimer sendiri tidak menyesal dan justru beralasan bahwa "tak ada ribuan orang yang jadi korban karenanya." Melalui laman yang sama, Oppenheimer baru bersuara setelah Amerika Serikat menjatuhkan bom kedua di Nagasaki, selang tiga hari dari dihancurkannya Hiroshima saat itu. Perkiraan total korban tewas dalam insiden tersebut adalah sebanyak 200 ribu jiwa.
"Mr. Presiden, terasa ada darah di tangan saya," ungkap Oppenheimer kepada Presiden Harry S. Truman ketika keduanya bertemu di Gedung Putih untuk pertama kalinya pada Oktober 1945. Ungkapan tersebut pula yang membuat Truman melabeli Oppenheimer dengan sebutan "ilmuwan cengeng." Oppenheimer sendiri menyebut bahwa tindakan Amerika Serikat menjatuhkan bom kedua di Hiroshima sebagai sebuah hal yang tidak diperlukan dan tidak adil.***