Penjelasan Ending Ice Cold: Benarkah Jessica Wongso adalah Pembunuh Mirna Salihin?

- 2 Oktober 2023, 11:17 WIB
Penjelasan kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin atas terduga pelaku Jessica Wongso di film dokumenter Netflix Indonesia, Ice Cold.
Penjelasan kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin atas terduga pelaku Jessica Wongso di film dokumenter Netflix Indonesia, Ice Cold. /Twitter/@NetflixID/

KABAR WONOSOBO- Dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso kembali mengangkat kasus paling fenomenal di Indonesia pada 2016 silam. Tayang pada 28 September 2023, Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso mengingatkan kembali para penonton terhadap kasus tewasnya Wayan Mirna Salihin akibat sianida yang terkandung dalam kopi yang ia minum. Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso menyoroti tersangka utama yang tak lain adalah sahabat dari Wayan Mirna Salihin, yaitu Jessica Kumala Wongso. 

Kecurigaan terhadap Jessica 

Persidangan pertama yang dimulai pada 15 Juni 2016 langsung mendapat perhatian besar dari publik dan media. Film dokumenter arahan Rob Sixsmith tersebut menyoroti suasana ruang sidang pengadilan Indonesia yang penuh dengan drama-drama yang tidak perlu. 

Dalam persidangan, rekaman CCTV dari kafe Olivier ditampilkan. Jessica tiba satu jam sebelum teman-temannya tiba. Saat tiba di kafe, Jessica membawa sejumlah tas berisi barang-barang yang ia beli. Jessica memindahkan tas-tas tersebut, yang kemudian dicurigai sebagai caranya untuk menyembunyikan aksinya mencampurkan sianida ke dalam kopi Mirna Salihin. 

Kecurigaan berikutnya adalah cara Jessica ditangkap. Polisi tidak menemukan Jessica di rumahnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta. Polisi justru menangkap Jessica dan ibunya yang berada di kamar hotel dengan barang-barang yang telah dimasukkan dalam koper. Timbul kecurigaan bahwa wanita tersebut hendak meninggalkan Indonesia ketika kasus kematian Mirna sedang diselidiki. 

Baca Juga: 6 Fakta Menarik Thaddea Graham, Pemeran O di Serial Netflix Sex Education 4

Tudingan semakin mengerucut pada Jessica ketika bukti dari polisi menyebut bahwa ditemukan sianida dalam tubuh Mirna dan pada gelas kopi yang diminum wanita tersebut. 

Pernyataan Jessica

Menanggapi kecurigaan yang mengarah padanya, Jessica sempat membuat pernyataan. Ia menyatakan bahwa dia tidak tahu teman-temannya akan datang terlambat, karena mereka seharusnya sudah sampai di kafe pada pukul 5. Hal tersebut menjadi alasan mengapa dia memesan minuman lebih awal agar teman-temannya tidak perlu menunggu lama untuk pesanan mereka. 

Ia juga mengaku memindahkan tas-tas belanjaan karena bosan menunggu dan hanya bermain-main dengan tas tersebut tanpa ada niat lain. Menurut versinya, dia tidak mengetahui penempatan kamera atau posisi gelas kopi. 

Sedangkan alasannya menetap di hotel adalah karena ia merasa tidak tenang berada di rumahnya sendiri karena media yang terus mengejarnya. Namun, tidak satupun dari klaim tersebut ditanggapi serius oleh jaksa.

Baca Juga: 6 Fakta Asa Butterfield, Pemeran Otis Milburn di Serial Netflix Sex Education

Apakah Jessica adalah pembunuh Wayan Mirna Salihin?

Dalam dokumenter dijelaskan bagaimana jaksa penuntut bergerak membuat penilaian karakter terhadap Jessica. Berpegang pada evaluasi kejiwaan, jaksa menyatakan bahwa Jessica digambarkan sebagai pribadi yang dingin, tidak berperasaan, narsistik, kejam, dan licik.

Jessica seringkali tersenyum ketika wartawan mewawancarainya di sela-sela persidangan. Hal ini dianggap sebagai sikap yang tidak wajar bagi orang yang diduga sebagai tersangka pembunuhan. Dokumenter tersebut juga menyebut bahwa ahli kejiwaan yang dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan masih menggunakan metode yang sangat kuno untuk menilai Jessica hanya dari ekspresi, bentuk hidung, dan kilauan mata. 

Terlebih lagi visum yang dilakukan polisi hanya berupa pengambilan sampel lambung dan bukan visum menyeluruh. Temuan sianida dalam sampel lambung Mirna hanya menunjukkan kandungan sianida sebesar 0,2 mg, jumlah yang sangat kecil untuk bisa menewaskan wanita dewasa. 

Tim pembela Jessica Wongso yang dipimpin oleh Otto Hasibuan berpegang pada keyakinan bahwa ada kemungkinan bahwa Mirna meninggal karena penyebab alami seperti serangan otak atau gagal jantung. Namun sayangnya tidak ada bukti yang bisa menyatakan dugaan tersebut karena jenazah Mirna tidak diotopsi secara menyeluruh. Temuan sianida pada gelas juga diragukan oleh pihak pembela. Saksi ahli menyatakan bahwa sianida dalam gelas dengan jumlah besar bisa berubah menjadi bentuk gas yang bisa berdampak pada semua orang yang berada di meja tersebut. 

Baca Juga: The Pope’s Exorcist Tentang Apa? Sinopsis Film Horor yang Tayang di Netflix

Selain itu, gelas yang diperlihatkan di pengadilan ternyata bukan gelas asli, dan rekaman CCTV ketika polisi mengambil gelas tersebut juga telah dihapus oleh pihak berwenang.

Namun, dengan bukti-bukti yang kurang kuat pun, Jessica tetap dijatuhi hukuman 20 tahun penjara. Kru film dokumenter mencoba menghubungi Jessica untuk melakukan wawancara di penjara. Namun, pihak berwenang tidak mengizinkan tim. 

Berdasarkan pernyataan para ahli yang diwawancara dalam dokumenter, tampaknya polisi dan pihak berwenang terburu-buru menyalahkan seseorang atas kematian Mirna Salihin dan Jessica adalah target yang jelas. Ayah Mirna yang seorang pengusaha mungkin juga menggunakan pengaruh besarnya untuk menyelesaikan kasus ini sesegera mungkin, dan pihak penuntut sepertinya tidak terlalu peduli untuk membuktikan kebenarannya. 

Dapatkan update berita pilihan di link Google News kami. Mari bergabung di Grup Telegram "APA KABAR WONOSOBO?" caranya klik link https://t.me/kabarwonosobo kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.***

Editor: Khaerul Amanah

Sumber: Netflix DM Talkies


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah