Network
KABAR WONOSOBO - Topik kasus kopi sianida yang kembali menyita perhatian masyarakat lewat dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso membuat pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea turut berkomentar. Dalam unggahan video di akun Instagram pribadi, Hotman Paris membandingkan kasus kopi sianida dengan kasus Schapelle Corby yang pernah ia tangani di tahun 2005.
Kala itu, Hotman Paris Hutapea bertindak sebagai salah satu tim kuasa hukum warga Australia bernama Schapelle Corby yang terjerat kasus penyelundupan 4,2 kg ganja ke Bali. Hotman menyebut bahwa ada pembicaraan antara pemerintah Australia dan pemerintah Indonesia yang membuat Corby bisa bebas dan kembali ke negara asal meski masa tahanannya belum berakhir.
Diketahui bahwa Corby dijatuhi hukuman 20 tahun penjara atas kasus penyelundupan ganja. Namun ia total mendapat total remisi 27,5 bulan dari hukuman penjara 20 tahun. Corby dibebaskan dari Lapas Kerobokan, Bali pada 10 Februari 2014.
Baca Juga: Profil Lengkap Jessica Wongso 'Ice Cold' Lengkap dengan Keluarga dan Kepribadian
Tidak Ada Bukti Langsung
Dalam videonya, Hotman Paris juga mengatakan bahwa tidak ada ahli hukum yang bisa menunjukkan bukti langsung yang bisa menjebloskan Jessica ke penjara. Hotman juga menyebut bahwa kasus kopi sianida merupakan kasus yang sangat meragukan.
“Tidak ada ahli hukum yang bisa mengatakan bahwa ada direct evidence yang membuktikan bahwa Jessica ada bersalah,” tutur pengacara kondang tersebut.
“Semuanya indirect evidence, analisa! Dan tiap analisa bisa dua versi, bahkan bisa tiga versi yang saling berbeda,” lanjutnya.
Hotman menjelaskan bahwa hukum pidana yang berlaku di negara maju sekalipun tetap berpegang pada asas Absolute Beyond Reasonable Doubt atau alasan yang tidak dapat diragukan lagi.
