Network
KABAR WONOSOBO - Film horor "A Nightmare on Elm Street" yang mengangkat karakter Freddy Krueger menjadi salah satu film mengerikan yang menghantui tidur. Film original garapan sutradara Wes Craven memiliki ending berbeda yang seharusnya berakhir bahagia.
"A Nightmare on Elm Street" tahun 1984 yang asli adalah kisah yang tidak diunggulkan sejak awal. Wes Craven menulis naskah Nightmare setelah memfilmkan tiga fitur (The Last House on the Left, The Hills Have Eyes, dan Swamp Thing).
Namun kisah "A Nightmare on Elm Street" garapan Craven sebenarnya memprioritaskan alur cerita Final Girl, Nancy Thompson (Heather Langenkamp). Kemenangannya atas Freddy Krueger (Robert Englund) adalah kemenangan yang tak terbantahkan, membuat penjahatnya hancur dan kehidupan Nancy kembali normal.
Baca Juga: Ending 'Totally Killer': Nasib Jamie Setelah Kembali ke 2023, Apakah Masa Depan Berubah?
Ide Craven bersifat damai dan termenung hampir sampai pada titik antiklimaks. Itu juga meyakinkan, dan itu menjadi masalah bagi sang produser Shaye, yang ingin membangun waralaba yang sukses secara finansial.
Shaye bersikeras agar mereka membawa Freddy Krueger kembali untuk lompatan terakhirnya. Momen tersebut merusak akhir bahagia Craven, tetapi momen itu meniru akhir "gotcha" dari pembuat uang besar lainnya dan menjanjikan sekuel.
Mengapa New Line Cinema Mengubah Ending Wes Craven dalam 'Nightmare on Elm Street'?
Baca Juga: Ending 'Totally Killer': Apakah Jamie Berhasil Mengungkap Sweet 16 Killer?
Saat ini, akhir semi-terkenal A Nightmare on Elm Street (Freddy Krueger) tidak sesuai dengan logika mapan film tersebut. Krueger seharusnya tidak memiliki kekuatan di dunia nyata. Selain itu, seperti kekhawatiran Craven, membiarkan Krueger mengambil keputusan akhir akan meniadakan kemenangan Nancy.
Seorang gadis remaja proaktif melawan iblis mimpi di wilayahnya dan menang bahkan setelah dia membantai teman-teman terdekatnya dan ibunya. Nancy benar-benar menang melawan Krueger.
Namun, Bob Shaye ingin menyoroti daya tarik Freddy Krueger dibandingkan pahlawan wanita yang luar biasa untuk menarik box office. Bahkan, aktris Heather Langenkamp membuat film dokumenter yang membahas topik tersebut berjudul I Am Nancy.
Baca Juga: Masih Ingat The Haunting in Connecticut? Begini Penjelasan Akhir Film
Namun tidak diragukan waralaba "A Nightmare on Elm Street" berkembang pesat berkat kehadiran Krueger yang unik dan penampilan Robert Englund yang sangat menyimpang.
Craven sengaja menjadikan Krueger sebagai penjahat yang mengancam dan dengan cerdik mengejek korbannya. Kepribadian Krueger yang jelas kontras dengan keheningan kosong dari Michael Myers dari Halloween dan Jason Voorhees dari Friday the 13th.
Pesona mengerikan yang dikombinasikan dengan wajahnya yang terbakar, sarung tangan pisau, dan sweter yang menjadi khas film franchise tersebut.
Baca Juga: Totally Killer Jadi Film Horor Baru Terbaik Bulan Oktober 2023 Kalahkan The Exorcist: Believer?
Krueger juga memiliki narasi melawan Michael Myers dan Jason Voorhees yang terus-menerus dibangkitkan: dia tidak hanya ada dalam mimpi, dia pada dasarnya adalah entitas iblis.
Film pertama "A Nightmare on Elm Street" 1987 menjadi box office dengan meraup $24 juta atau sekitar Rp376,8 miliar.
Sementara Jack Sholder, sutradara "A Nightmare on Elm Street 2: Freddy's Revenge", membenarkan bahwa New Line Cinema menjadi besar berkat adanya Freddy. Di sisi lain, Nancy kembali sebagai penjahat yang lebih hebat untuk "A Nightmare on Elm Street 3: Dream Warriors" di mana Robert Englund berperan sebagai Freddy Krueger untuk delapan film keseluruhan.***
