KABAR WONOSOBO – Indonesia’s Next Top Model Musim ke-2 (INTM 2) kembali memasuki babak lima besar setelah Jolie tereliminasi dari kompetisi.
Hingga episode 33, INTM 2 masih menyisakan lima model di Top 5 comeback yaitu Audya, Faradina, Helen, Peace dan Sarah.
INTM 2 Episode 33 yang tayang Kamis, 24 Februari 2022 diawali dengan perasaan para model yang merasa model house lebih adem setelah ditinggal oleh Jolie.
Baca Juga: INTM 2 Top 7 Comeback: Sarah Nyaris Tersingkir, Akhirnya Evanny BIsa Pulang
Lalu saat para model berkumpul di living room, mereka mulai menceritakan first impression terhadap masing-masing model yang masih tersisa.
Dari Faradina yang dianggap sombong karena hanya bergaul dengan para model senior, Peace yang sering terlihat tak tertarik dengan obrolan para model, hingga Sarah yang mukanya terlihat judes dan mengintimidasi.
Setelah itu model mendapatkan Luna Mail yang menyebutkan bahwa sebagai model of the week, Helen mendapatkan keuntungan untuk bisa menelepon orang tersayangnya selama lima menit.
Helen menggunakan kesempatan itu untuk menelepon sahabatnya yang sangat mendukung langkahnya selama berada di kompetisi Indonesia’s Next Top Model Cycle 2.
Helen diminta untuk memilih satu model untuk menikmati reward yang sama dan Ia memilih Sarah.
Sarah sempat galau antara menelepon Ibunya atau pacarnya, Mario Lawalata, namun akhirnya ia menelepon ibunya setelah melewati pergolakan batin hingga menitikkan air mata.
Baca Juga: INTM 2 Top 6: Jolie Siram Peace dengan Air Minumnya karena Tim Mereka Kalah Minor Challenge
Melalui Luna Mail yang didapat setelah Sarah selesai menelepon, ternyata minggu ini model diajak untuk melakukan casting.
Pertama para model mengunjungi desainer Julianto yang pakaiannya couture dan terinspirasi dari rumah opera di Milan, Italia.
Audya dan Peace mendapatkan sedikit koreksi dari Julianto sementara Sarah, Faradina dan Helen mampu membawakan koleksi sang desainer dengan baik.
Baca Juga: INTM 2 Top 7: Audya Back On Top Namun Helen-lah Sang Ratu Disko
Selanjutnya para model lanjut mengunjungi desainer lain, yaitu Gea yang pakaiannya terinspirasi oleh pola, motif dan kain khas nusantara.
Peace dan Helen mendapatkan sedikit masukan saat melakukan casting, sementara Audya, Faradina dan Sarah dinilai mampu membawakan pakaian dengan baik
Terakhir para model diajak mengunjungi butik Nila Baharuddin sebagai tempat terakhir untuk melakukan casting.
Baca Juga: INTM 2 Top 9: Evanny Akhirnya Mencicipi Model of The Week, Performa Audya Justru Memburuk
Setelah membawakan koleksinya yang edgy, Nila memilih Helen dan Faradina untuk di-hire menjadi model di peragaannya.
Panca Makmun juga mengumumkan bahwa Julianto memilih untuk merekrut Sarah dan Faradina.
Dan terakhir, Gea memilih Faradina dan Sarah untuk menjadi modelnya, yang berarti Faradina menjadi pemenang challenge dan memenangkan hadiah berupa pakaian dari ketiga desainer.
Baca Juga: INTM 2 Top 9: Jadi Musuh Para Model, Peace Ingin Buktikan Bahwa Ia Bisa Menjadi Ketua Grup yang Baik
Menghadapi major challenge, model dibawa ke set pemotretan yang glamor dan elegan dengan ornamen chandelier, ditemani oleh model professional, Della Dartyan.
Faradina yang memenangkan minor challenge mendapatkan keuntungan lain yaitu mencuri satu menit dari seorang model dan menggunakannya untuk latihan, dan Ia memilih Peace.
Sarah agak kesulitan mengatur gaunnya yang panjang dan ingin kakinya terlihat panjang.
Baca Juga: INTM Grand Final, Ilene Juara Indonesia’s Next Top Model Season 1, Sempat Dibilang Julid oleh Juri
Permulaan photoshoot, Helen agak kesulitan untuk mengatur dirinya, namun ia mempu bangkit dan memberikan pose yang baik di akhir.
Audya mengalami kesulitan untuk bergantung di gripnya karena tangannya selalu basah, sehingga ia kerap jatuh dan membuat penampilannya kurang maksimal.
Faradina yang telah belajar pada satu menit pertama mampu membawa dirinya ke set dengan tenang dan memberikan variasi pose yang baik.
Baca Juga: INTM Top 2 Penentuan, Indonesia’s Next Top Hanya Pilih 2 Grand Finalist, Siapa yang Akan Pulang?
Gaunnya yang panjang dan aksen di belakang tubuhnya ingin menunjukkannya saat pemotretan namun malah membuat dirinya kesulitan dan tidak fokus ke pemotretan***
***