KABAR WONOSOBO – Kebakaran hutan memiliki dampak yang sangat buruk baik dari segi lingkungan bahkan kesehatan. Selain rusaknya ekosistem hutan yang belum tentu bisa dipulihkan dalam hitungan dekade ada risiko lain bagi manusia.
Dampaknya pun tidak hanya terasa langsung ketika api masih berkobar, asap kebakaran hutan masih dapat menyebar dan menimbulkan bahaya bagi orang-orang di sekitar area kebakaran.
Asap kebakaran mungkin tidak tampak berbahaya secara kasat mata, tetapi berbagai bahan yang terkandung di dalamnya bisa menyebabkan gangguan bagi kesehatan.
Baca Juga: Timor Leste Berlakukan Lockdown Dili 8 hingga 15 Maret, Khawatir Tertular Covid-19 dari Indonesia
Para peneliti dari Scripps Institution of Oceanography di UC San Diego memeriksa data penerimaan pasien selama 14 tahun dari rumah sakit.
Dari data tersebut, para peneliti menyimpulkan bahwa partikel halus dalam asap kebakaran bisa beberapa kali lebih berbahaya bagi kesehatan pernapasan manusia daripada asap dari sumber lain seperti knalpot mobil. Perbedaan tersebut telah diidentifikasi dalam sebuah eksperimen di laboratorium.
Penelitian difokuskan di California Selatan di mana kasus kebakaran hutan sering terjadi. Dari penelitian tersebut peneliti berhasil mengungkap risiko dari sebuah partikel kecil di udara yang disebabkan oleh asap kebakaran.
Baca Juga: Beyonce Masuk 9 Nominasi Grammy Award 2021 , Simak Perjalanan Karirnya hingga Menang 24 Piala Emas
Partikel itu berukuran 2,5 mikron atau sekitar satu per dua puluh dari rambut manusia. Partikel tadi disebut dengan PM 2.5 yang dapat menembus saluran pernapasan manusia, memasuki aliran darah, dan merusak organ vital.