Kekerasan Anti-Asia di Amerika Meningkat Sepanjang Pandemi, Anehnya Para Pelaku Didominasi Korban Rasisme

- 12 Maret 2021, 23:48 WIB
Iklan tentang keterkaitan antara pandemi dengan rasisme.
Iklan tentang keterkaitan antara pandemi dengan rasisme. /New York Times/ The Ad Council

KABAR WONOSOBO – Pandemi Covid-19 memiliki dampak yang sangat luar biasa di berbagai bidang. Ketika semua orang sedang berjuang untuk berjuang untuk melewati pandemi, banyak kasus lain justru bermunculan.

Salah satu permasalahan yang terjadi di tengah pandemi setahun terakhir ini adalah rasisme yang menyudutkan orang Asia. Di Amerika Serikat, komunitas orang China dan negara Asia lainnya tengah merasakan kefanatikan ini.

Banyak bisnis yang mereka jalankan tersendat, bukan hanya akibat pandemi tetapi juga karena adanya kefanatikan anti-Asia ini.

Baca Juga: Akibat Kebakaran Hutan 2020, Kasus Gangguan Pernapasan di California Meningkat Tajam

Lonjakan kekerasan terhadap orang Asia, terutama orang tua di beberapa wilayah Amerika sering terjadi selama pandemi ini.

Dilansir KabarWonosobo.com dari New York Times, Organisasi “Stop AAPI Hate” mencatat ada 2.800 laporan pelecehan dan fitnah terhadap orang Asia dan sekitar 240 di antaranya adalah serangan fisik.

Kekerasan terhadap ras Asia terus berlanjut, seperti kasus yang menimpa seorang pria Thailand berusia 84 tahun yang tinggal di San Fransisco yang meninggal setelah diserang di jalan pada 28 Januari 2021 waktu setempat.

Baca Juga: Sering Khawatir tentang Masa Depan? Bisa Jadi Gejala Quarter Life Crisis, Perhatikan Cara Mengatasinya

Masih di San Francisco, kota dengan Chinatown terbesar dan tertua di negara Amerika, setidaknya ada 18 serangan terhadap orang Asia di bulan Februari 2021.

Pada tahun 2020, polisi Kota New York mencatat 28 kejahatan rasial terhadap Asia-Amerika, naik dibanding tahun 2019.

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: New York Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x