Ia kemudian menempuh perjalanan berpuluh-puluh jam menggunakan kereta bersama perempuan lain yang tidak boleh ia ajak bicara.
Sesampainya di Kashmir, Nazima kemudian diperkenalkan dengan seorang pria yang memperkenalkan diri sebagai suaminya.
Baca Juga: Dua Guru di Srinagar Kashmir Tewas Ditembak Sekelompok Orang Diduga Militan
“Ada seorang lelaki tua yang memegangi kepalaku dan aku dikenalkan dengan suamiku,” ungkap Nazima dikutip Kabar Wonosobo dari Aljazeera.
“Saya tidak dapat memahami apa yang mereka katakan. Ada ketakutan yang luar biasa dalam diri saya,” lanjutnya.
Perdagangan perempuan menghancurkan hidupnya
Nazima kemudian dibawa ke rumah kecil yang ditinggali oleh ‘suami’ dan anaknya yang berusia 10 tahun.
Berkali-kali mencoba kabur, Nazima terpaksa harus kembali ke rumah suaminya karena kebingungan dan terkendala oleh bahasa.
Tujuh bulan kemudian, sang suami membawa Nazima berkunjung ke Benggala untuk menemui keluarganya.
Nazima disambut bahagia karena keluarga mengira ia telah tewas terbunuh di suatu tempat.