Bagian Otak Brigadir J Pindah ke Perut, Kuasa Hukum Ungkit Dugaan Malpraktek di Autopsi Awal

1 Agustus 2022, 07:25 WIB
Kemungkinan malpraktek pada autopsi pertama terkait otak Brigadir J pindah ke perut. /Facebook /Arfandi Dayak/

KABAR WONOSOBO - Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak, memberikan konfirmasi terkait penemuan pada autopsi ulang mengenai otak yang berpindah tempat.

Sebelumnya, dari pengungkapan gambaran hasil autopsi ulang pada Brigadir J oleh pengacara Kamaruddin Simanjuntak, didapati kalau ternyata bagian otak terbungkus dan tidak di dalam rongga kepala.

Bagian otak yang dibungkus ini ditemukan di bagian perut Brigadir J setelah bagian dadanya dibuka.

Baca Juga: Usai Didatangi Pesulap Merah, Padepokan Nur Dzat Sejati Gus Samsudin Diserbu Warga untuk Ditutup Paksa

Lebih lanjut, Martin menyebut bahwa dia pun tidak mengetahui kalau apakah pemindahan itu memang sesuai prosedur atau tidak.

"Saya tidak tahu apakah memang ini prosedur atau bagaimana namun faktanya memang seperti itu," katanya.

"Otak itu pindah ke perut bukan karena autopsi ulang atau autopsi kedua melainkan memang sudah ada di dalam perut," tambahnya.

Baca Juga: Antonio Banderas Ungkap Pernah Digoda Lawan Mainnya yang Melenguh seperti Sapi

Namun, hal yang pasti adalah pemindahan otak ke perut ini merupakan hasil kerja dari autopsi yang pertama.

"Nah apakah ini ada dugaan malpraktek atau tidak ini sedang kami dalami," ucapnya, dikutip Kabar Wonosobo dari Youtube tvOneNews.

Akan tetapi, hal yang disorotinya adalah mengapa tidak ada komunikasi yang menjelaskan hal ini ketika di awal kasus ini dimulai.

Baca Juga: Akhirnya Selesai Wamil! BLACKPINK Segera Comeback dengan 'Born Pink' Agustus Mendatang

Dia menyayangkan tidak ada pernyataan yang sangat bisa dipertanggung jawabkan mengenai kejanggalan tersebut.

Karena akhirnya saat autopsi ulang dilakukan ternyata ditemukan hal yang di mata masyarakat maupun keluarga dan kuasa hukum sangat janggal.

"Sehingga akhirnya ketika dilakukan autopsi yang kedua ditemukan hal yang menurut masyarakat dan menurut kami itu sangat janggal, karena kami tidak mengerti mengenai apa namanya proses-proses kesehatan gitu kan," tutur dia.

Baca Juga: Pekerja Migran Dilatih Enumerator untuk Mendata Perlindungan Sosial di 6 Desa Wonosobo

"Apakah memang ditaruh di perut atau memang harus tetap ada di dalam kepala, ya ini yang harus menjelaskan ya ahli atau dokter yang melakukan di autopsi pertama," pungkas Martin.***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: YouTube tvOneNews

Tags

Terkini

Terpopuler