Terima Perlakuan Tak Enak dari Singapura Saat Dideportasi, UAS: Mereka Ini Kenapa Jadi Robot

- 19 Mei 2022, 06:30 WIB
Ustaz Abdul Somad atau UAS.
Ustaz Abdul Somad atau UAS. /Tangkapan Layar YouTube.com/Hai Guys Officials

KABAR WONOSOBO - Pendakwah Ustaz Abdul Somad (UAS) sempat meminta penjelasan atas perlakuan yang didapatkannya ketika hendak berlibur ke Singapura, yaitu dideportasi.

UAS pun meminta kepada DPR RI agar bisa meminta penjelasan kepada Duta Besar Singapura yang berada di Jakarta.

Karena menurut UAS, Singapura adalah tetangga dan juga negara serumpun dengan Indonesia.

 

"Saya meminta DPR RI meminta penjelasan dari Duta Besar Singapura di Jakarta, karena dia itu yang punya negara, dia wakil negara di tempat kita," ujarnya.

Baca Juga: UAS Ungkap Pernah Juga Dideportasi dari Timor Leste: Mereka Dapat Kiriman

Di sisi lain, dia juga mengatakan sempat tidak diperbolehkan masuk ketika mendatangi Belanda dan juga Swiss.

Saat ditanyakan ke pihak imigrasi negara tersebut, mereka mengatakan mendapatkan informasi dari Jakarta.

"Orang Swiss tidak kenal dengan saya, mereka dapat berita itu dari orang kita," ujarnya dalam Catatan Demokrasi.

"Siapa orang kita yang mengirim ke Kedutaan Swiss? Allahua'lam Bissahawab," tambahnya, dikutip Kabar Wonosobo dari Youtube tvOne News.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Tarot 19 Mei 2022: Libra Lebih Dewasa, Scorpio Diberi Petunjuk, dan Sagitarius Berhati-hatilah

Dia menyampaikan, baginya tidak masuk ke Swiss atau Belanda bukan masalah besar karena bisa tausiyah.

Ditambah lagi masyarakat Indonesia yang berada di negara-negara tersebut tidak begitu banyak dan dapat mengikuti kajian melalui online.

Namun, terkait dirinya yang dideportasi dari Singapura, UAS menyebut ada tiga catatan yang diungkapkannya.

Saat kejadian tersebut dia membawa anak kecil berusia empat tahun dan juga bayi tiga bulan.

Baca Juga: Terkena Gangguan Mental, Keluarga Medina Zein Minta Kasus Penipuan Diselesaikan Secara Kekeluargaan

"Secara manusia, mereka ini kenapa menjadi robot, setelah saya baca-baca masyarakat terlelah di dunia ini orang Singapura," ujarnya.

"Mungkin mereka ini terlalu lelah sampai tidak bisa lagi membedakan mana bayi mana manusia," sambung dia.

Dia menyampaikan bahwa selama empat jam di ruangan yang menurutnya tidak layak UAS menggendong sang anak.

"Selama empat jam itu saya gendong anak saya dari jeruji besi untuk menunjukkan kepada mereka bahwa kami ini lelah, pengap, tidak ada yang bisa diajak berbicara," pungkas UAS.***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: YouTube tvOne News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah