BMKG menerangkan bahwa gerhana bulan adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bumi, sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan.
Peristiwa ini diakibatkan dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi dan Bulan.
Fenomena gerhana bulan total hanya terjadi saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.
Gerhana total terjadi saat posisi Bulan, Matahari, dan Bumi sejajar. Ini membuat Bulan masuk ke umbra Bumi.
Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, bulan akan terlihat berwarna merah.
Baca Juga: Gerhana Bulan Total Super Blood Moon di Indonesia 26 Mei Sore, Peristiwa Langka Selama 18 Menit
Sebaliknya, Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semua cahayanya sampai ke Bumi.
Pada tahun 2022 terjadi empat gerhana, yaitu dua kali gerhana Matahari dan dua kali gerhana Bulan yaitu: