KABAR WONOSOBO - Menjelang peringatan satu abad Nahdlatul Ulama (NU), Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melakukan pertemuan dengan pimpinan redaksi dan koresponden asing.
Sebanyak 35 pimpinan redaksi dari media nasional dan 19 koresponden dari media asing ikut dalam gelaran pertemuan menyambut detik-detik satu abad Nahdlatul Ulama (NU).
Bertempat di lantai delapan gedung PBNU jalan Kramat Raya 164 Jakarta, ketua umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf atau yang lebih dikenal dengan nama Gus Yahya memimpin pertemuan kali ini.
Baca Juga: Alamat Tidak Sesuai KTP Saat Pendaftaran Kartu Prakerja, Begini Cara Mengatasinya
Pertemuan yang membahas tentang Muktamar Internasional Fiqih peradaban I di Surabaya dan puncak peringatan satu abad lahirnya Nahdlatul Ulama di Surabaya dan Sidoarjo pada 6-7 Februari 2023.
Gus Yahya juga mengatakan bahwa NU tidak boleh berpihak dalam konsentrasi politik yang akan datang. Mengingat tahun 2024 Indonesia akan kembali menggelar pemilu.
“Tidak boleh ada keberpihakan NU dalam artikulasi politik, guna menghindari benturan kekuasaan dengan pihak lain, artikulasi publik harusnya pada bidang pendidikan,” Kata Gus Yahya dilansir dari Pikiran Rakyat.
Baca Juga: Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Merosot, Terparah Sejak 1955
“Walaupun PKB dikatakan NU ataupun sebaliknya, nyatanya banyak anggota NU di luar PKB seperti di dalam pemerintahan,” tambah Gus Yahya.