Network
KABAR WONOSOBO - Wabah Leptospirosis telah menyebabkan korban meninggal dunia di Jawa Timur. Data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur melaporkan bahwa ada 9 orang meninggal dunia karena terinfeksi wabah Leptospirosis yang disebabkan oleh kencing tikus.
Leptospirosis sendiri disebabkan oleh bakteri leptospira yang menyebar melalui urin dari hewan yang terinfeksi oleh bakteri tersebut. Seseorang dapat mengalami Leptospirosis apabila hewan yang terinfeksi mengeluarkan urin, kemudian mengkontaminasi lingkungan seperti genangan air, dan kontak dengan kulit yang terluka.
Bakteri Leptospira tidak membuat hewan yang terinfeksi menjadi mati, namun bakteri tersebut dapat menyebabkan kematian pada manusia.
Baca Juga: PLN Fokus Bangun SPKLU dan Home Charging Kendaraan Listrik
Gejala yang dialami orang yang terinfeksi bakteri Leptospira yaitu demam yang mendadak dengan suhu tubuh lebih dari 35 derajat Celcius, merasa lemah, mata merah, kulit tampak kuning, sakit kepal, dan nyeri otot betis.
Di Jawa Timur sendiri terdapat 249 kasus positif terhitung hingga tanggal 5 Maret 2023. Kasus terbanyak berada di Kabupaten Pacitan yaitu 204 kasus dengan 6 orang meninggal dunia.
Adapun di kabupaten lain yaitu Kabupaten Probolinggo terdapat 3 kasus dan 2 orang meninggal, Kota Probolinggo 5 kasus dan 1 orang meninggal, Kabupaten Tulungagung 4 kasus, Kabupaten Sampang 22 kasus, Kabupaten Gresik 3 kasus, serta Kabupaten Lumajang 8 Kasus.
Baca Juga: Niat Sholat Tarawih dan Witir, Lengkap dengan Latin dan Terjemahan
Dilansir Kabar Wonosobo dari Kabar Priangan, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa sejumlah daerah di Jawa Timur sudah terinfeksi wabah Leptospirosis yang disebabkan oleh kencing tikus.
