Tunggu 10 Tahun dalam Keterbatasan, Jamaah Haji Asal Ambon Akhirnya Tunaikan Ibadah ke Tanah Suci

- 15 Juni 2023, 17:41 WIB
Ilustrasi - kisah seorang jamaah haji tuna netra asal Ambon yang akhirnya berangkat ke Tanah Suci Mekah selepas tunggu 10 tahun. 
Ilustrasi - kisah seorang jamaah haji tuna netra asal Ambon yang akhirnya berangkat ke Tanah Suci Mekah selepas tunggu 10 tahun.  /WAHYU PUTRO A/ANTARA FOTO

KABAR WONOSOBO - Menunggu 10 tahun lamanya, seorang calon jamaah haji asal Kota Ambon, Maluku akhirnya akan segera berangkat ke Tanah Suci Mekah. Tidak hanya menunggu 10 tahun, jamaah haji yang diketahui bernama lengkap Jania Pari binti Abdul Azis Pari tersebut juga merupakan penyandang tuna netra.

Dilansir oleh tim redaksi Kabar Wonosobo melalui laman Antara News, Jania Pari mengaku bersyukur berangkat ke Tanah Suci guna melangsungkan ibadah haji. Terutama selepas menunggu 10 tahun lamanya.  Jania menceritakan, awal mendaftar sebagai calon jamaah haji kota Ambon sekitar 10 tahun lalu dirinya dalam kondisi fisik yang sehat dan bugar.

Namun, ketika pandemi Covid 19 tahun 2020 terjadi, Jania terpaksa kehilangan kemampuan melihatnya hingga kini menjadi penyandang tuna netra.  Kendati demikian, Jania yang berasal dari Negeri Liang Kabupaten Maluku Tengah tersebut tetap semangat untuk berangkat ke Tanah Suci.

"Alhamdulillah di tahun 2023 beta (saya) jadi jamaah calon haji, walaupun tanpa didampingi anggota keluarga, Beta senang akhirnya bisa naik haji, biar seng (tidak) bisa melihat tapi bisa merasakan. Mama sangat senang dan bahagia karena 10 tahun penantian terjawab sudah," tuturnya seperti dikutip oleh tim redaksi Kabar Wonosobo dari Antara pada Kamis, 15 Juni 2023.

Baca Juga: Lepas Jemaah Haji, Bupati Wonosobo Sampaikan Pesan Penting Sebelum Rombongan Diberangkatkan

Berbagai persiapan dilakukan Jania untuk berangkat ke Tanah Suci. Termasuk banyak menghafal doa, cara mengerjakan rukun haji dan lain sebagainya terus dipelajarinya tanpa rasa bosan dan keluhan. "Mama hanya berharap bisa laksanakan semua rukun dengan baik dan bisa kembali menjadi haji yang mabrur," ungkapnya.

Jania mengaku, keterbatasan melihat tidak menjadi penghalang untuk melaksanakan ibadah, karena ada petugas haji maupun JCH lain yang akan menolong. "Seng (tidak) apa-apa kan ada petugas haji dan teman-teman sekampung juga, Beta (saya) pasti kuat jalani ibadah karena ini merupakan panggilan Allah SWT," ujarnya.

Halaman:

Editor: Khaerul Amanah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah