Parade Bangga Berkain Bahan Lokal Alam Indonesia Angkat tagar #BanggaBuatanIndonesia

- 9 Oktober 2023, 18:22 WIB
Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) berkolaborasi dengan Hutan Itu Indonesia kampanye #BanggaBuatanIndonesia, di MRT Dukuh Atas, Minggu pagi 8 Oktober 2023.
Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) berkolaborasi dengan Hutan Itu Indonesia kampanye #BanggaBuatanIndonesia, di MRT Dukuh Atas, Minggu pagi 8 Oktober 2023. /Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL)

KABAR WONOSOBO - Senin, 9 Oktober 2023 - Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) berkolaborasi dengan Hutan Itu Indonesia memperkenalkan wastra nusantara berbasis alam produksi kabupaten anggota LTKL.

Dengan menyerukan kampanye dengan tagar #BanggaBuatanIndonesia, LTKL dan Hutan Itu Indonesia melakukan parade berkain dan menyerukan dukungan akan produk lokal lestari. 

Selain itu juga mengajak masyarakat khususnya kaum muda untuk menormalkan memakai produk lokal, termasuk kain berbahan alam di keseharian mereka. Mengambil momentum car free day, pada Minggu pagi 8 Oktober 2023, yang diharapkan banyak masyarakat yang terjaring untuk lebih mendukung produk lokal.

Perubahan iklim yang terjadi dalam 200 tahun terakhir mengakibatkan berbagai bencana alam dan non alam. Salah satunya adalah yang sedang terjadi saat ini yaitu kebakaran hutan dan gambut di beberapa wilayah di Indonesia, khususnya di Sumatra dan Kalimantan. Industri fast fashion bertanggung jawab terhadap sekitar 10% dari total emisi karbon di dunia, bahkan diperkirakan akan mengalami peningkatan sampai 50% di tahun 2030.

Baca Juga: Sobo Craft Tahun 2023 Tampilkan Kreasi Pengerajin Batik Wonosobo dan Lomba Fashion Show

Selain emisi, dilansir dari laporan International Union for Conservation of Nature (IUCN) tahun 2017, diperkirakan bahwa 35% mikroplastik di lautan berasal dari proses pencucian serat sintetis termasuk poliester. Mikroplastik ini dapat menyusup ke dalam rantai makanan sehingga dapat berbahaya bagi kesehatan.

Sebagai langkah untuk berkontribusi mencegah dampak perubahan iklim semakin parah, salah satunya adalah dengan cara memperhatikan pakaian yang kita pakai dengan menerapkan eco-fashion atau fesyen ramah lingkungan. Eco-fashion sendiri merupakan produk dari merek atau lini mode yang yang berusaha meminimalkan dampak terhadap lingkungan, dan seringkali kesehatan konsumen maupun kondisi kerja para pembuat pakaian.

Eco-fashion dapat diwujudkan dengan misalnya menggunakan kapas organik, kain yang tahan lama dan dapat didaur ulang, pewarna nabati, dan upah yang adil bagi produsen dan pemasok. Bagi Indonesia yang merupakan rumah bagi salah satu keanekaragaman hayati terbesar di dunia, pengembangan eco-fashion, khususnya pengembangan pewarna nabati dari bahan alami sangat mungkin dilakukan dan dapat menjadi potensi ekonomi yang luar biasa.

Baca Juga: Mas Mbak Wonosobo 2023 Dorong Geliat Industri Fashion dan Kerajinan Batik di Wonosobo Lewat Fashion Show

LTKL bersama dengan orang muda mengajak masyarakat untuk mendorong eco-fashion lewat UMKM daerah. Peran orang muda sangat penting dalam mempromosikan produk lokal lestari, yang ramah sosial dan ramah lingkungan. Langkah ini juga sekaligus mendorong keterlibatan penetrasi produk lokal yang masih di bawah 20%. Pasalnya masih banyak orang yang belum mengetahui adanya produk yang unggulan seperti kerajinan yang tidak hanya terbuat dari alam namun juga melestarikannya.

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x