Jembatan Kaca yang Tewaskan Wisatawan di Banyumas Tidak Pernah Uji Kelayakan

- 26 Oktober 2023, 16:05 WIB
Kepala Subbidang Fisika Bidlabfor Polda Jateng Komisaris Polisi Setiawan Widianto (bertopi) memimpin olah TKP di jembatan kaca "The Geong", Hutan Pinus Limpakuwus, Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (26/10/2023).
Kepala Subbidang Fisika Bidlabfor Polda Jateng Komisaris Polisi Setiawan Widianto (bertopi) memimpin olah TKP di jembatan kaca "The Geong", Hutan Pinus Limpakuwus, Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (26/10/2023). /ANTARA/Sumarwoto/

KABAR WONOSOBO - Jembatan kaca yang pecah dan mengakibatkan meninggalnya satu orang pengunjung tempat wisata The Geong Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas ternyata tidak pernah menjalani uji kelayakan sejak awal dipasang.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Banyumas Komisaris Polisi Agus Supriadi Siswanto menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan awal dari pihak pemilik, diketahui bahwa jembatan kaca tersebut dibangun oleh pemilik bersama karyawannya selama 11 bulan dan tidak ada uji kelayakan dari pihak terkait.

Selain itu, kata dia, tidak ada sistem pengamanan memadai yang dibuat secara tertulis agar bisa dijadikan petunjuk dan dibaca oleh pengunjung saat memasuki wahana tersebut sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan.

Baca Juga: Berlagak Jadi Gangster, 22 Pelajar Tawuran di Semarang Diamankan Polisi

Penyidik Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas hingga kini telah memeriksa 12 saksi termasuk pemilik wahana atas peristiwa nahas yang terjadi kemarin hingga menimbulkan satu korban jiwa meninggal dunia.

"Keterangan awal dari pemilik wahana tersebut akan dianalisis oleh," katanya.

Pada Kamis, 26 Oktober 2023 dilakukan oleh tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan oleh Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Cabang Semarang yang didampingi Tim Inafis Polresta Banyumas.

Baca Juga: UMR Kabupaten Ini Rp4,5 Juta, Tapi Masih Ada Sarapan Hanya Rp2.000

Kompol Agus mengatakan saat ini Tim Labfor sedang bekerja untuk mengecek jenis kaca yang digunakan, klasifikasi kaca, dan kelayakan konstruksi jembatan kaca tersebut.

Ia pun mencontohkan beberapa bagian yang dicek Tim Labfor, antara lain ukuran dari kaca yang digunakan.

"Yang kami dalami di TKP bahwa tebal kaca adalah sekitar 1,2 centimeter, kemudian lebar sekitar 118 centimeter. Ini akan kami cek, kemudian hasil Labfornya seperti apa, yang seyogianya itu dipasang dalam komposisi ukurannya berapa, nanti akan dijelaskan oleh pihak Labfor bersama pihak ahli konstruksi yang kami datangkan," jelasnya.

Baca Juga: Jembatan Kaca Pecah Tewaskan Pengunjung, Wisata Hutan Pinus Lipakuwus Banyumas Ditutup

Terkait dengan operasional kawasan wisata HPL, dia mengatakan untuk sementara ditutup hingga olah TKP selesai.

Insiden pecahnya lembaran kaca pada wahana tersebut mengakibatkan empat wisatawan terperosok, dua orang di antaranya tersangkut atau bergelantungan pada kerangka jembatan meskipun mengalami lecet, sedangkan dua orang lainnya terjatuh hingga ke tanah.

Salah seorang wisatawan yang terjatuh hingga tanah itu mengalami patah tulang pinggul, sedangkan satu orang lainnya meninggal dunia.

Baca Juga: Ngeri! Wisata Jembatan Kaca di Banyumas Pecah, Pengunjung Tewas

Korban yang mengalami luka hingga saat ini masih dalam perawatan di rumah sakit.

"Kondisinya mulai stabil namun masih menjalani perawatan medis karena mengalami patah tulang pinggul," kata Agus.

Seperti diberitakan sebelumnya, insiden jembatan kaca "The Geong" itu terjadi pada hari Rabu, 25 Oktober 2023, sekitar pukul 10.00 WIB, saat 11 wisatawan dari Cilacap berada di atas wahana tersebut.

Baca Juga: BREAKING NEWS! 1 Wisatawan Dilaporkan Meninggal Setelah Terjatuh dari Jembatan Kaca di Banyumas

Saat beberapa wisatawan berada di salah satu titik jembatan kaca yang berada pada ketinggian 10 meter itu, tiba-tiba kaca yang mereka injak pecah.

Akibat kejadian tersebut, empat orang wisatawan terperosok, dua orang di antaranya terjatuh ke tanah, sedangkan dua orang lainnya bergelantungan pada kerangka jembatan.

Dua wisatawan yang terjatuh ke tanah terdiri atas AI (41) yang mengalami luka-luka dan FA (49) yang berdasarkan hasil pemeriksaan dokter dinyatakan meninggal dunia beberapa saat setelah jatuh, sedangkan dua korban yang bergelantungan pada kerangka jembatan terdiri atas WA (39) dan SSP (45) dalam kondisi selamat.***

Editor: Arum Novitasari

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah