Pihaknya juga mengapresiasi adanya lomba dan adanya insentif hingga Rp1 miliar bagi yang menang adalah dorongan. Bahkan sudah dilakukan seperti di Borobudur.
"Contoh lain ada juga desa wisata menanam padi untuk menjual pengalaman. Kemudian cara memasarkan dengan medsos. Anak-anak muda diminta untuk membuat posting untuk memasarkan," jelasnya.
Ganjar juga menyebut perlu dibuat event, seperti semacam festival kuliner daerah, seni daerah, atau sovenir yang khas.
"Tapi harus dikurasi agar kualitasnya bagus. Sebenarnya kita akan punya list yang sangat panjang sangat banyak dari potensi yang ada," kata Ganjar yang menyapa para ibu apakah sudah sarapan.
Baca Juga: Tim Kampanye Daerah Ganjar-Mahfud di Wonosobo, 2 Bupati Kompak Ikut Gabung!
Ganjar menyebut bahwa dengan bekal Kuliner lokal khas dan tempat seperti pemandangan persawahan yang bagus, Kumandang bisa terus dikembangkan.
"Dalam keuangan, peran perempuan penting, para Ibu penting karena sangat teliti soal uang. Saya lihat juga yang jualan mayoritas para ibu," katanya.
Terkait pertanyaan salah satu peserta pertemuan, Menik yang menyebut terkait bantuan pendidikan yang disebutnya belum merata. Ganjar menjawab bahwa dia berkaca pada kondisinya yang berasal dari keluarga kurang mampu.