KABAR WONOSOBO - Chelsea mengonfirmasi telah memecat manajer Graham Potter pada Minggu menyusul serangkaian hasil buruk dengan posisi ke-11 Liga Premier meski memiliki tim yang mahal.
Potter bergabung dengan Chelsea pada bulan September dari Brighton & Hove Albion. Namun karirnya di Chelsea bertahan 31 pertandingan, hanya dengan 12 kali menang 12.
Meski di tangan Potter kemenangan Chelsea di Liga Champions di mana mereka memuncaki grup mereka setelah mengalahkan AC Milan dua kali dan menyingkirkan Borussia Dortmund, namun performa liga mereka melorot hingga keluar dari empat besar dan masuk ke paruh bawah klasemen.
Chelsea kini menunjuk Bruno Saltor menjadi pelatih sementara klub Liga Inggris tersebut.
Bruno Saltor akan bertanggung jawab pada pertandingan pertama Chelsea pada hari Selasa dalam pertandingan tandang di kandang melawan Liverpool yang berada di urutan kedelapan, atau empat poin di atas mereka.
"Bersama dengan para penggemar kami yang luar biasa, kami semua akan mendukung Bruno dan tim saat kami fokus pada sisa musim ini," kata pemilik co-controlling Todd Boehly dan Behdad Eghbali.
"Kami memiliki 10 pertandingan Liga Premier tersisa dan perempat final Liga Champions di depan. Kami akan melakukan segala upaya dan komitmen dalam setiap pertandingan itu sehingga kami dapat mengakhiri musim dengan baik," imbuhnya.
Potter adalah manajer ke-12 yang dipecat di Liga Premier musim ini dengan pengumuman datang beberapa jam setelah Leicester City yang terancam degradasi berpisah dengan Brendan Rodgers melalui kesepakatan bersama.
Kepergian Rodgers dan Potter mencetak rekor baru Liga Premier untuk pemecatan terbanyak dalam satu musim, mengalahkan 10 yang terjadi dalam empat musim lainnya, terakhir pada 2017-2018.
Potter menjadi pilihan kejutan untuk menggantikan Thomas Tuchel yang dipecat oleh klub pada bulan September setelah awal musim yang buruk. Dia awalnya terkesan saat Chelsea menjalani sembilan pertandingan tak terkalahkan sebelum dihajar 4-1 di Brighton pada 30 Oktober.
Namun sejak saat itu, Potter mengalami kesulitan untuk mendapatkan yang terbaik dari skuad yang telah diperkuat secara besar-besaran selama dua jendela transfer di mana pemilik Boehly dan Clearlake Capital memercikkan lebih dari 600 juta euro ($650,76 juta) untuk pemain baru.***