KABAR WONOSOBO – Atlet angkat beban atau lifter asal China, Li Fabin berhasil meraih medali Emas di cabang olahraga angkat besi Olimpiade Tokyo 2020.
Li Fabin adalah atlet yang mengalahkan Eko Yuli Irawan di cabang olah raga angkat besi dan membuat atlet Indonesia itu harus puas dengan membawa pulang medali perak.
Li Fabin mempersembahkan emas bagi China pada Minggu, 25 Juli 2021 melalui nomor angkat besi kelas 61 kg putra.
Atlet berusia 28 tahun tersebut berhasil memecahkan rekor pertama dengan total angkatan mencapai 313 kg, dengan rincian 141 kg snatch dan 172 kg clean and jerk.
Namun bukan hanya itu yang membuat kemenangan Li Fabin menjadi spesial dan unik.
Dilansir Kabar Wonosobo dari laman resmi Olimpiade, saat Li Fabin melakukan angkatan clean and jerk, Ia berhasil mengangkat beban seberat 166 kg sembari mengangkat satu kakinya.
Li mengaku bahwa gerakan mengangkat beban dengan satu kaki terangkat yang kontroversial tersebut merupakan kali pertama Ia melakukannya.
Li bahkan mengaku jika percobaan yang terbilang sembrono tersebut adalah sebuah kesalahan dan dapat berakibat fatal.
"Ini pertama kalinya saya mencoba gerakan ini. Itu merupakan kesalahan kecil. Saya tahu gerakan itu menenangkan penonton, tetapi saya tidak menyarankan seseorang untuk belajar atau melakukan gerakan yang sama," ungkap Li Fabin.
Aksi menegangkan yang dipertontonkan oleh Li Fabin tak pelak mendapatkan perhatian dari berbagai pihak.
Banyak pihak yang dibuat tercengang dengan kemampuan Li Fabin yang dianggap diluar nalar tersebut.
Namun tak sedikit juga yang mengatakan bahwa tindakan Li Fabin tersebut berisiko dan dapat mengakibatkan karirnya sebagai atlet angkat besi terhenti.
Baca Juga: Hindari Pelecehan Fisik dan Seksual, Tim Senam Jerman Tampil Lebih Tertutup di Olimpiade Tokyo 2020
Bagaimanapun, apa yang telah dilakukan oleh Li Fabin adalah salah satu hal yang membuat Olimpiade, pesta olahraga dunia empat tahunan itu selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat di seluruh penjuru dunia.***