Langkah IOC itu terjadi lima hari setelah Timanovskaya, seorang sprinter berusia 24 tahun, menolak naik pesawat menuju Belarus, mengklaim bahwa dia mengkhawatirkan keselamatannya di tanah airnya.
Dia mengatakan dia bergegas ke bandara Haneda Tokyo karena tim memaksanya untuk ikut dalam penerbangan pulang ke Belarus.
Ketika itu Timanovskaya menolak untuk naik pesawat tujuan Minsk dan malah mencari perlindungan dari polisi Jepang.
Komite IOC sebelumnya mengatakan bahwa pelatih menarik Timanovskaya dari pertandingan atas saran dokter terkait keadaan emosional dan psikologisnya.
Tetapi klaim yang diajukan oleh pelatih dari Timanovskaya tersebut ditolak oleh pihak IOC karena dianggap tidak ada bukti yang mendukung.
Skandal itu dianggap sebagai manifestasi perselisihan politik di Belarus dengan pemerintahannya yang sangat ketat dan dengan segera menyita perhatian publik.
Karena insiden itu, banyak negara lain yang bersimpati terhadap sprinter Belarus tersebut dengan memberikannya bantuan.
Timanovskaya sendiri Rabu, 4 Agustus 2021 lalu telah terbang ke Polandia, dimana dia dan suaminya diberikan visa kemanusiaan.