Setelah kehilangan medali emas di nomor beregu putra dan sprint perorangan di Olimpiade 2020, peluang Kenny terlihat tipis di keirin, namun atlet balap sepeda berusia 33 tahun itu tampil dengan mengagumkan.
Kenny pun tampil spektakuler di final Olimpiade dengan melaju sangat kencang menyelesaikan kemenangannya.
Dia mampu mengejar dengan putaran kecepatan yang eksplosif dengan setengah balapan enam putaran masih tersisa.
Selisihnya nyaris sama ketika Kenny melewati garis finish yakni 0,763 detik dari Azizulhasni Awang dari Malaysia.
Sementara sprinter Harrie Lavreysen dari Belanda berhasil untuk mengambil medali perunggu.
Kenny sendiri pernah pensiun sebentar dari pekerjaannya sebagai atlet setelah Olimpiade Rio de Janeiro 2016 dan kala itu belum bisa memastikan apakah dia akan ikut serta dalam pertandingan Olimpiade Tokyo 2020.
Hal itu lantaran Kenny sempat mengalami keputusasaan ketika sempat kalah dari pembalap sepeda Belanda di nomor lain.
Tetapi dengan semangat yang tinggi Kenny pun terus melaju pada Olimpiade Tokyo 2020 yang membuahkan kemenangan di nomor balap sepeda keirin.