Merasa Dicurangi PSG dan Manchester City, La Liga Spanyol Protes Ke UEFA Mengenai Financial Fairplay

- 19 Juni 2022, 21:50 WIB
La Liga Spanyol mengajukan protes ke UEFA mengenai dugaan pelanggaran Financial Fairplay (FFP) yang dilakukan Manchester City dan PSG baru-baru ini.
La Liga Spanyol mengajukan protes ke UEFA mengenai dugaan pelanggaran Financial Fairplay (FFP) yang dilakukan Manchester City dan PSG baru-baru ini. /Tangkapan layar Instagram @javier.tebas

KABAR WONOSOBO - Pihak La Liga Spanyol melayangkan protes resmi ke UEFA serta menuduh bahwa Manchester City dan Paris Saint-Germain (PSG) telah melanggar aturan Financial Fair Play (FFP).

La Liga Spanyol bahkan siap membawa kasus ini ke meja hijau demi kepastian hukum lebih lanjut, mengenai dugaan pelanggaran Financial Fair Play (FFP) yang dilakukan PSG dan Manchester City.

Sebenarnya pihak La Liga Spanyol sudah melayangkan protes resmi terhadap Manchester City ke UEFA pada April 2022, sebelum kembali mengirimkan protes yang sama untuk PSG pekan lalu.

 Baca Juga: Erling Haaland Resmi Gabung Manchester City

"Mempertimbangkan perluasan cakupan protes terkait City dan PSG, karena data baru yang kami dapati," tulis pihak La Liga Spanyol seperti dilansir Kabar Wonosobo dari Reuters, 19 Juni 2022.

Meskipun saat ini aksi protes La Liga Spanyol belum berhasil menunjukan rincian data apapun, namun mereka percaya dan akan mencari data valid mengenai pelanggaran FFP.

Pasalnya La Liga Spanyol sangsi dengan transfer super mewah yang dilakukan Manchester City ketika mendatangkan Erling Haaland dari Borussia Dortmund.

 Baca Juga: Tampil Meyakinkan, Real Madrid Resmi Menjadi Juara La Liga Musim 2021-2022

Faktanya kontrak penyerang Timnas Norwegia ini dilaporkan mencapai 300 juta Euro atau sekitar Rp4,6 triliun yang mencakup gaji, komisi agen, dan bonus.

Belum lagi ditambah kehebohan jagat sepakbola atas kontrak yang ditawarkan PSG pada Kylian Mbappe baru-baru ini.

Menurut La Liga Spanyol, kontrak Kylian Mbappe berpotensi merusak stabilitas ekonomi sepakbola Eropa.

Baca Juga: Nyaris Gagal Juara Liga Inggris, Manchester City Comeback Melawan Aston Villa 

Presiden La Liga Spanyol Javier Tebas ikut merespon keras mengenai semua kejanggalan ini.

"Sungguh sebuah skandal tim seperti PSG, yang musim lalu melaporkan kerugian 220 juta Euro setelah secara akumulatif juga rugi lebih dari 700 juta Euro di musim-musim sebelumnya," ucap Javier Tebas.

"Bahkan mereka memiliki skuad yang bernilai sekitar 650 juta Euro musim ini, bagaimana bisa kesepakatan semacam itu terjadi," imbuhnya.

Baca Juga: JENDELA TRANSFER: Real Madrid Berhasil Amankan Jasa Aurelien Tchouameni dari Liverpool dan PSG 

Protes dari La Liga Spanyol ini bukanlah kali pertama terhadap PSG dan Manchester City.

Sudah berulang kali protes dilayangkan ke UEFA namun tidak ada tanggapan sama sekali.

Pada 2017 dan 2018 protes yang dilayangkan berujung pada sanksi UEFA, tetapi hukuman itu malah dianulir oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).

 Baca Juga: Pihak Zinedine Zidane Bantah Gabung ke PSG Gantikan Pochettino

Bahkan ketika dunia mengetahui bahwa PSG dimiliki oleh Perusahaan BUMN dari Qatar yaitu Qatar Sports Investments.

Begitu juga Manchester City milik Abu Dhabi United Group yang lebih tepatnya keluarga Kerajaan Abu Dhabi.

Bermodal fakta mencengangkan di atas, pihak La Liga Spanyol saat ini sedang mempelajari opsi langkah hukum lain di Swiss terhadap Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi.

 Baca Juga: Real Madrid Gigit Jari, Kylian Mbappe Resmi Perpanjang Kontrak dengan PSG Hingga 2025

CEO PSG tersebut berpotensi mencampurkan kepentingan klubnya karena dia menduduki banyak jabatan krusial di UEFA, ECA, dan BeIN Sports.***

 

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah