KABAR WONOSOBO - Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 lalu setelah Arema FC kalah dari Persebaya Surabaya menjadi salah satu catatan gelap dunia sepak bola.
Bencana sepak bola tersebut dilaporkan membuat kurang lebih 125 orang meninggal dunia, sementara 323 lainnya alami luka-luka.
Kerusuhan Kanjuruhan tersebut menjadi salah satu yang terburuk sepanjang sejarah sepak bola dunia dalam kurun waktu 40 tahun terakhir ini.
Baca Juga: Ratusan Orang Jadi Korban Jiwa, Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang Pecahkan Rekor Ini
Tragedi tersebut terjadi setelah laga sepak bola BRI Liga 1 tersebut torehkan hasil 2-3 dengan kekalahan Arema FC selaku tim tuan rumah.
Aremania yang tak terima timnya alami kekalahan merangsek ke lapangan sebelum lantas kericuhan terjadi.
Keadaan di Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 tersebut diperburuk dengan tembakan gas air mata yang juga diarahkan polisi ke arah tribun penonton.
Gas air mata tersebut diduga menjadi penyebab utama adanya kepanikan massal yang picu kematian hingga luka-luka pada penggemar Arema FC dalam pertandingan di Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 tersebut.