Korban Meninggal Dunia Tragedi Kanjuruhan Sempat Disebut Capai Angka 174 Jiwa, Laporan Terbaru Direvisi

- 3 Oktober 2022, 08:18 WIB
Potret kejadian tragedi Stadion Kanjuruhan Malang pasca pertandingan Arema FC VS Persebaya yang berakhir ricuh dan memakan korban jiwa.
Potret kejadian tragedi Stadion Kanjuruhan Malang pasca pertandingan Arema FC VS Persebaya yang berakhir ricuh dan memakan korban jiwa. /ARI BOWO SUCIPTO/ANTARA FOTO

KABAR WONOSOBO - Menjadi salah satu yang terburuk dalam sejarah sepak bola Indonesia maupun dunia, tragedi Stadion Kanjuruhan tinggalkan catatan kelam. 

Tragedi Stadion Kanjuruhan yang sempat dilaporkan memakan korban jiwa sebanyak 174 orang dengan ratusan lebih luka-luka tersebut terjadi pada 1 Oktober 2022 lalu. 

Kerusuhan tersebut bermula dari kalahnya tim tuan rumah, Arema FC, atas Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 dalam laga BRI Liga 1 yang berlangsung di Kanjuruhan, Malang. 

Baca Juga: Sebelum Tragedi Stadion Kanjuruhan Polisi Telah Surati Panpel Arema FC, Begini Isinya...

Beberapa supporter merangsek ke lapangan hingga menyebabkan kericuhan sebelum lantas disusul oleh tembakan gas air mata dari pihak keamanan. 

Namun, dilansir oleh Kabar Wonosobo melalui laman The Guardian, beberapa laporan menyebut kericuhan diperparah dengan ditembakannya gas air mata ke arah tribun. 

FIFA sendiri telah melarang penggunaan gas air mata di dalam stadion seperti yang digunakan oleh tim keamanan dalam kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Malang, 1 Oktober 2022 lalu.

Baca Juga: Bukan 127 Orang, Korban Tragedi Arema FC VS Persebaya di Kanjuruhan Bertambah

Hal tersebut telah dicantumkan oleh FIFA dalam Regulasi Keamanan dan Keselamatan Stadium.

Halaman:

Editor: Khaerul Amanah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x