KABAR WONOSOBO - Stasiun Klimatologi Jawa Tengah sebagai Unit Pelaksana Teknis BMKG di Provinsi Jawa Tengah setiap tahun menerbitkan Buku Prakiraan Musim Hujan dan Prakiraan Musim Kemarau daerah Provinsi Jawa Tengah. Buku Prakiraan Musim Hujan diterbitkan setiap bulan September dan Prakiraan Musim Kemarau setiap bulan Maret.
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data serta memperhatikan perkembangan kondisi fisis dan dinamika atmosfer regional maupun global yang sedang berlangsung serta kecenderungannya yang dapat mempengaruhi kondisi iklim di Jawa Tengah, dengan ini kami sampaikan:
Baca Juga: Musim Hujan Akibatkan Longsor di Kalikajar, Rumah Warga Jadi Korban
1. ENSO (El Niño Southern Oscillation) menunjukkan kondisi El Niño Moderat dan diprediksi tetap dalam kondisi El Niño Moderat hingga Februari 2024. IOD (Indian Ocean Dipole) menunjukkan kondisi Positif dan diprediksi bertahan hingga akhir tahun 2023. Anomali suhu permukaan laut perairan Indonesia pada Agustus hingga November 2023 secara umum diprediksi normal hingga dingin, dan pada Januari 2024, kondisi suhu permukaan laut di wilayah Indonesia mulai menghangat. Monsun Asia diprediksi mulai aktif memasuki wilayah Indonesia pada November 2023, namun datang lebih lambat dari biasanya.
2. Awal Musim Hujan Tahun 2023-2024 di wilayah Jawa Tengah umumnya diperkirakan terjadi pada bulan November 2023
3. Awal Musim Hujan Tahun 2023-2024 paling awal terjadi pada bulan paling awal terjadi pada bulan Oktober Dasarian I (Awal Oktober 2023) yang meliputi : Kab. Pekalongan dan Batang bagian selatan; Kab. Purbalingga bagian utara; sebagian Kab. Banjarnegara dan Wonosobo; wilayah tenggara Kab. Pemalang; sebagian wilayah barat daya Kendal dan sebagian wilayah barat laut Temanggung. Awal Musim Hujan Tahun 2023-2024 paling akhir terjadi pada bulan Desember Dasarian I (Awal Desember 2023) meliputi : Kota Pekalongan dan Kota Tegal; Kab. Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Jepara, Pati dan dan Rembang bagian utara.
4. Awal Musim Hujan Tahun 2023-2024 umumnya diperkirakan Mundur (lebih lambat) satu–tiga dasarian dari Normalnya.