KABAR WONOSOBO – Perangkat pengintai atau Spyware bernama Devils Tongue yang dibuat oleh Candiru, yang merupakan sebuah perusahaan asal Israel telah disalahgunakan.
Kabar terbaru mengatakan bahwa Candiru menggunakan alat peretas tersebut untuk mengincar dan menyusupi data dari setidaknya 100 aktivis, jurnalis, dan oposisi pemerintah di berbagai penjuru negara, seperti Inggris, Spanyol, Singapura, Palestina, termasuk Indonesia.
Hal ini terungkap dari peneliti pengawas keamanan siber, Citizen Lab, bersama dengan Microsoft yang dipublikasikan akhir-akhir ini.
Berdasarkan analis Citizen Lab dan Microsoft, Indonesia menjadi salah satu target negara dari spyware Candiru.
“Menteri Komunikasi dan Informatika memberikan perhatian serius pada upaya pemantauan terhadap beragam ancaman siber di Indonesia termasuk ancaman siber, Candiru,” kata Juru bicara Kominfo, Dedy Permadi dalam keterangan resmi, Selasa, 20 Juli 2021.
Kominfo mengaku akan memantau ancaman siber spyware sekaligus akan melakukan mitigasi melalui literasi digital.
Dedy mengatakan jika pihaknya akan melakukan penyelidikan dengan mengikutsertakan badan lainnya.