Sempat Populer Tembus 100 Juta Aktif di Awal, Threads Kehilangan Separuh Pengguna

- 1 Agustus 2023, 11:25 WIB
Aplikasi Threads kehilangan penggunanya.
Aplikasi Threads kehilangan penggunanya. /Threads

KABAR WONOSOBO - Aplikasi Meta Threads sempat menjadi tren baru di kalangan pengguna media sosial. Dianggap memiliki kemiripan dengan Twitter, Threads seolah tampak ingin menggeser dominasi Twitter setelah berubah nama menjadi X.

CEO Meta Mark Zuckerberg baru-baru ini memberi tahu karyawan bahwa meskipun awal yang mengesankan pada awal Juli ketika sekitar 100 juta orang mengaktifkan akun Threads dalam lima hari pertama rilis, namun lebih dari separuh pengguna tersebut telah berhenti check-in, seperti keterangan karyawan yang ditulis oleh Reuters .

“Jelas, jika Anda memiliki lebih dari 100 juta orang yang mendaftar, idealnya akan luar biasa jika mereka semua atau bahkan setengahnya bertahan. Kami belum sampai,” kata Zuckerberg seperti dilansir dari Digital Trends.

Baca Juga: Samsung Galaxy Z Flip 5 Diluncurkan, Mengecewakan Karena Tak Banyak Perubahan?

CEO tampaknya tidak terlalu terganggu, bagaimanapun, menggambarkan penurunan jumlah pengguna dan mengatakan bahwa dia yakin basis Threads akan tumbuh saat aplikasi menambahkan fitur baru, yang dapat mencakup versi desktop dan kemampuan untuk mencari. konten platform.

Threads populer di awal kemunculan karena dua alasan, yakni pertama, ada banyak desas-desus seputar aplikasi sesaat sebelum diluncurkan. Hal ini menciptakan tingkat ekspektasi yang tinggi di antara pengguna Twitter yang sebelumnya diketahui tidak senang dengan cara Elon Musk yang dianggap merusak platform tersebut setelah membelinya.

Dan kedua, Threads memiliki integrasi yang erat dengan Instagram, aplikasi Meta lain dengan lebih dari satu miliar pengguna di mana memudahkan orang untuk membuat akun Threads, mendapatkan pengikut, dan menemukan akun lain untuk diikuti.

Baca Juga: Twitter Ganti Foto Profil dengan X, Aplikasi Burung Biru Belum Berubah

Perlu diketahui bahwa Threads memiliki kemiripan yang mencolok dengan Twitter saat diluncurkan, memang, seorang pengacara yang bertindak atas nama bisnis Musk mengancam akan menuntut Meta karena membuat produk "peniru" .

Halaman:

Editor: Arum Novitasari

Sumber: Digital Trends


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x