KABAR WONOSOBO – Maria Belen Perez Maurice, atlet anggar perempuan dari Argentina kalah dalam Olimpiade Tokyo saat melawan Anna Marton, atlet anggar dari Hungaria, pada Senin, 26 Juli di Makuhari Messe Hall.
Sang atlet dari Argentina tersebut mungkin kehilangan medali di Olimpiade tersebut, tetapi dia mendapatkan hal mengejutkan untuk dibawa pulang.
Ketika sedang diwawancara setelah selesai bertanding, pelatih dari Perez Maurice, Lucas Guillermo Saucedo melontarkan pertanyaan di depan kamera dan menunjukkan tulisan tangan yang bermaksud untuk melamarnya.
“Maukah kamu menikah denganku,” tulis Saucedo, yang merupakan pelatih sekaligus teman kencan Perez Maurice.
Tulisan itu ditulis dalam bahasa Argentina yang kemudian diberikan kepada Perez Maurice bersamaan dengan cincin lamaran yang diberikan Guillermo.
Kali ini, Perez Maurice pun mengatakan ‘Ya,’ dia menerima lamaran dari pelatih anggarnya itu.
Bagi Saucedo sendiri, ini merupakan lamaran kedua kalinya yang dia lakukan kepada Perez Maurice.
Sebelumnya, Saucedo telah melakukan lamaran pertama pada 2010 silam ketika Perez Maurice masih berumur 17 tahun.
Setelah 10 tahun kemudian atau saat Perez Maurice sekarang berusia 27 tahun, Saucedo mencoba melamarnya lagi dan kali ini diterima oleh Perez Maurice.
Perez Maurice pun merasa kaget dengan lamaran Saucedo terhadap dirinya yang dianggapnya sebagai sebuah kejutan.
“Mereka (pers) menyuruh saya untuk berbalik dan dia (Saucedo) membawa tulisan itu,” kata Perez Maurice.
Atas tindakan dari sang kekasih tersebut, Perez Maurice mengaku dalam beberapa saat dia lupa akan kekalahannya.
“Saya jadi lupa semuanya (soal kekalahan, setelah dilamar). Tentu saja saya menjawab, “ya”,” tambahnya.
Saucedo menceritakan dia memutuskan untuk melamar lagi Perez Maurice dengan meminta bantuan relawan Olimpiade Tokyo yang ada di ruang pertandingan untuk memperlihatkan kertas lamaran ajakan pernikahannya.
“Saya mencintainya, dan ketika dia (Perez Maurice) kalah dalam pertandingan, dia menjadi sangat sedih. Jadi, mungkin lamaran ini bisa mengubah mentalitasnya,” kata Saucedo.
Baca Juga: Hindari Pelecehan Fisik dan Seksual, Tim Senam Jerman Tampil Lebih Tertutup di Olimpiade Tokyo 2020
Kedua pasangan ini pun berharap bisa merayakan kebahagiaan mereka bersama anggota keluarga lainnya setelah pulang ke Buenos Aires.***