KABAR WONOSOBO ― Sentimen anti K-pop kembali ditunjukkan oleh Korea Utara dengan menginvestigasi murid yang kedapatan dengarkan lagu BTS.
Dilansir oleh Kabar Wonosobo melalui laman Koreaboo, hal tersebut pertama kali didapatkan dari sebuah sumber di Provinsi Pyongyang Selatan.
Diinformasikan bahwa sejumlah pelajar calon perwira bagian dari Red Youth Guard Korea Utara diinvestigasi lantaran mendengarkan dan menyanyikan lirik Blood, Sweat, and Tears dari BTS.
Baca Juga: McDonald's di Seluruh Dunia Raup Keuntungan Fantastis di Pertengahan 2021 Berkat BTS
Para pelajar tersebut dilaporkan kepada Partai Buruh Korea Utara lantaran mendengarkan salah satu lagu hits BTS tersebut menggunakan MP3 Player.
Di bawah kepemimpinan Kim Jong Un, Korea Utara memiliki peraturan tersendiri mengenai budaya K-pop yang berkembang di negeri tetangga.
Pada Desember 2020, Kim Jong Un menerbitkan peraturan mengenai warga Korea Utara yang kedapatan memiliki atau menonton hiburan dari Korea Selatan akan dimasukan ke kamp buruh selama 5 hingga 15 tahun.
Mereka yang ketahuan berbicara, menulis, atau bernyanyi a la ‘gaya Korea Selatan’ akan mendapat hukuman berat di kamp buruh sampai 2 tahun.
Para kadet yang ketahuan mendengarkan dan menyanyikan lagu Blood, Sweat, and Tears dari BTS tersebut diinvestigasi lantaran dituduh ‘menentang ideologi dan budaya’.
Dilansir dari Koreaboo, sebuah sumber menyatakan kepada Seoul Pyongyang News bahwa lagu-lagu BTS terkenal dan digemari para anak muda di Korea Utara.
Pada Desember 2020 lalu, sempat dilaporkan pula ada 3 tentang Korea Utara yang ditangkap lantaran menyanyi dan menari Blood, Sweat, and Tears dari BTS.***